Gol pembuka Persiku tercipta pada menit ke-6, melalui sundulan kepala Agus Santiko setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang lawan.
Keunggulan 1-0, semakin membuat motivasi anak asuh Lukas Tumbuan untuk menambah keunggulan lewat serangan dari sisi kiri, tengah, dan kanan pertahanan lawan.
Persiku kembali meraih sejumlah peluang untuk menjebol gawang lawan, namun penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat sejumlah peluang terbuang.
Serangan yang dilancarkan secara bertubi-tubi, akhirnya membuahkan hasil, lewat tendangan terukur Arif Fatchul pada menit ke-32.
Proses terjadinya gol berawal ketika pemain bernomor punggung 8 itu berhasil mengecoh pemain belakang lawan, sebelum menjebol gawang lawan yang dijaga kiper Ngadiono, skor 2-0 untuk Persiku.
Tim tamu bukannya tanpa perlawanan, duo striker tim tamu Bambang Priyo Jatmiko dan M Arifin berhasil merepotkan lini belakang tim tuan rumah yang dikomandoi George Oyedepo dan kawan-kawan, meskipun gawang Persiku yang dijaga kiper Dedi Haryanto bebas dari kebobolan.
Aksi individu pemain tengah PSBI Blitar Varney Pas Boakay yang juga mantan pemain Persiku Kudus pada putaran dua kompetisi Divisi Utama 2010/2011, juga cukup merepotkan pemain belakang tim tuan rumah, meskipun aksinya berulang kali berhasil digagalkan barisan belakang tim tuan rumah.
Sebelum babak pertama usai, salah seorang pemain PSBI bernama Nugroho Mardianto harus diusir keluar setelah melanggar Arif Fatchul ketika memiliki peluang untuk mencetak gol untuk yang kedua kalinya.
Kartu merah yang dikeluarkan wasit asal Denpasar Dedik Wahyudi sempat diprotes para pemain PSBI yang lainnya.
Hingga peluit tanda babak pertama usai, kedudukan masih tetap 2-0 untuk keunggulan tim tuan rumah.
Memasuki babak kedua, tim Persiku tak mengendorkan tekanan kepada tim tamu.
Lewat serangan yang dibangun dari sisi kanan, kiri, dan tengah, berulang kali merepotkan lini belakang tim tamu yang dikomandoi Taufi Angga.
Untuk ketiga kalinya, kiper PSBI Ngadiono harus memungut bola dari gawangnya sendiri setelah Arif Fatchul berhasil mencetak gol untuk kedua kalinya.
Proses terjadinya gol berawal dari serangan balik yang dibangun tim tuan rumah, lewat kerjasama satu dua pemain, Arif Fatchul berhasil memanfaatkan umpan pendek Handri dari sisi kiri pertahanan lawan.
Meskipun hanya diperkuat dengan sepuluh pemain, anak asuh M Arifin berulang kali merepotkan lini belakang Persiku.
Peluang emas yang dimiliki tim tamu, terjadi pada menit ke-80, lewat aksi individu M Arifin yang bertubuh mengil dari sisi kiri pertahanan tuan rumah.
Tendangan keras mengarah sisi pojok gawang berhasil diblok kiper Persiku Dedi Haryanto, sehingga hanya menghasilkan tendangan penjuru.
Usaha tim tamu akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-88, lewat sundulan kepala M Arifin memanfaatkan tendangan sudut setelah berhasil lepas dari kawalan pemain lawan, skor 3-1 untuk keunggulan Persiku.
Hingga wasit asal Denpasar meniup peluit panjang tanda pertandingan kedua kesebelasan berakhir, kedudukan masih tetap 3-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Menanggapi skor akhir 3-1, Pelatih PSBI Blitar M Arifin mengakui, permainan tim tuan rumah cukup bagus, sehingga layak meraih kemenangan.
Sedangkan tiga gol yang dicetak oleh pemain lawan, kata dia, karena kelengahan lini belakang dalam mengantisipasi setiap pergerakan pemain lawan.
"Sejak awal, pemain kami instruksikan untuk tidak membuat kesalahan di daerah pertahanan sendiri karena pemain lawan selalu tampil bagus di kandang," ujarnya.
Adapun keberhasilan anak asuhnya memperkecil kekalahan, kata dia, merupakan hasil kerja keras para pemain yang termotivasi untuk bangkit setelah kebobolan tiga gol.
Sementara itu, Pelatih Persiku Kudus Lukas Tumbuan mengaku, cukup puas dengan hasil poin tiga angka yang diraih anak asuhnya, meski permainan anak asuhnya pada babak kedua mulai menurun.
"Mudah-mudahan, kemenangan ini akan menjadi motivasi pemain untuk kembali meraih kemenangan pada laga berikutnya," ujarnya.
Terciptanya gol tim tamu pada babak akhir pertandingan, kata dia, disebabkan karena kelengahan pemainnya dalam mengantisipasi bola tendangan sudut lawan.
Seharusnya, kata dia, gol tersebut tidak perlu terjadi jika konsentrasi para pemain tetap terjaga.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011