Lahore, Pakistan (ANTARA News) - Satu bom yang ditanam para gerilyawan di satu stasiun pengisi bahan bakar di provinsi Pujab, Pakistan tengah, Selasa, menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai 127 orang lainnya, kata polisi.

"Kami perkirakan jumlah korban mungkin meningkat karena kondisi beberapa korban yang cedera sangat kritis," kata Aftab Cheema kepala kepolisian daerah di Faisalabad, pusat produksi tekstil negara itu, dikutip AFP.

"Itu adalah satu ledakan bom mobil. Bom itu dileakkan di sebuah mobil. Kami sedang menyelidiki apakah itu melibatkan seorang pembom bunuh diri atau tidak," kata Cheema.

Gambar-gambar televisi menunjukkan stasiun pengisi bahan bakar itu roboh sementara para petugas pertolongan menyingkirkan puing-puing dari lokasi itu untuk mencari mereka yang masih hidup dan kendaraan-kendaraan ambulan mengangkut mereka yang cedera.

Komisaris kota itu Tahir Husain mengemukakan kepada televisi swasta Geo para petugas pertologan menyingkirkan puing-puing dan besi untuk menolong mereka yang terperangkap.

"Ada beberapa orang yang terperangkap dibawah reruntuhan gedung itu. Kami telah mengerahkan derek-derek dan peralatan lain untuk menolong mereka segera," tambahnya.

Hissain mengemukakan kepada stasiun televisi swasta Waqt bahwa tidak ada keterlibatan seorang penyerang bunuh diri.

"Itu bukan satu serangan bunuh diri. Itu adalah satu ledakan bom yang ditempatkan dalam satu mobil. Bom itu meledak dekat silinder-sillnder gas yang memicu ledakan lebih kuat," katanya.

Hussain mengatakan serangan itu mungkin ditujukan pada gedung-gedung dekat stasiun pengisi bahan bakar, yang menjual gas alam untuk kendaraan-kendaraan dan menambahkan beberapa gedung hancur akibat ledakan itu.

Pakistan dilanda aksi kekerasan, sebagian besar ditargatkan pada para petugas keamanan.

Sekitar 4.000 orang tewas akibat ledakan-ledakan bom, serangan-serangan bunuh diri dan senjata api yang dituduh dilakukan gerilyawan Taliban dan Al Qaida sejak pasukan Pakistan menyerbu satu masjid milik kelompok garis keras di Islamabad Juli 2007.

Pada Sabtu setidaknya seorang tewas dan seorang lainnya cedera akibat sebuah bom meledak di dalam sebuah rumah di kota terbesar Pakistan Karachi.

Kota Faisalabad terletak dekat kampung halaman seorang menteri pemerintah yang beragama Kristen yang dikuburkan Jumat setelah meninggal akibat kena tembak di Islamabad pekan lalu karena penentangannya terhadap hukum Islam yang ketat.

Pembunuhannya memicu kemarahan internasional dan merajalelanya aksi kekerasan dan ekstremisme di seluruh Pakistan, sekutu penting dalam perang pimpinan AS di Afghanistan.

(SYS/H-RN/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011