Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Indonesia bersedia untuk bergabung dengan tim pengawas keamanan di Filipina bagian selatan.
"Kami juga ingin berkontirubusi dalam penyelesaian permasalahan keamanan di Filipina selatan, dan Indonesia bersedia menjadi anggota International Monitoring Team," kata Presiden Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Presiden Republik Filipina, Benigno S. Aquino III, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan, kesediaan Indonesia untuk bergabung dalam tim itu adalah wujud persahabatan dengan Filipina. Indonesia merasa perlu membantu Filipina karena negara itu juga pernah membantu Indonesia dalam mengawasi proses perdamaian di Aceh.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Marty Natalegawa, mengatakan bahwa tim pengawas itu akan secara khusus memantau proses perundingan antara pemerintah Filipina dan "Moro Islamic Liberation Front" (MILF).
Marty menjelaskan, selama ini Indonesia belum terlibat dalam proses perundingan dengan MILF.
"Namun, hari ini diumumkan oleh presiden, kita setuju untuk mengirim tim sebagai bagian dari IMT," ujar Marty. IMT yang dimaksudnya adalah International Monitoring Team atau tim pemantau internasional.
Marty belum bisa menjelaskan secara rinci negara mana saja yang akan bergabung dengan tim pengawas tersebut.
Selama ini, Indonesia telah membantu Filipina dalam proses perundingan dengan MNLF. Menurut Marty, Indonesia telah memfasilitasi perundingan tersebut dengan mengirimkan tim paninjau untuk memastikan adanya perjanjian perdamaian.
Presiden Republik Filipina, Benigno S. Aquino III, berada di Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan. Dia disambut langsung oleh Presiden Yudhoyono dalam upacara kenegaraan.
Kedua kepala negara juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di berbagai bidang.
Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat untuk mengintensifkan pembahasan masalah perbatasan kedua negara. Hal itu dituangkan dalam penandatanganan MoU di bidang batas maritim.
Selain itu, pejabat kedua negara juga menandatangani nota kesepahaman bidang penguatan aparat kepolisian untuk memerangi sejumlah kejahatan lintas negara.
Kedua negara juga sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dasar, kepemudaan, dan olahraga.
Setelah menggelar pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman pada siang hari, Presiden Yudhoyono dan Presiden Aquino berencana menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
(T.F008*G003/C004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011