Tarakan (ANTARA) - Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini akan mendukung anggaran transportasi air dan udara untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) di wilayah Kalimantan Utara.
"Seluruh kepala dinas saya minta untuk merinci daerah mana yang sulit geografisnya. Ajukan ke kami akan disiapkan anggaran untuk bisa mengantarkan bantuan ke wilayah tersebut. Jadi tidak ada lagi bicara daerah sulit," kata Risma saat kegiatan Penyerahan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Tarakan, Jumat.
Di antara daerah yang masuk kategori sulit adalah beberapa kecamatan di Kota Tarakan, lima wilayah di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, satu desa di Kecamatan Apo Kayan, di Kecamatan Lumbis Ogong ada tiga desa dan Kecamatan Pujungan ada tiga desa.
Mensos mengarahkan pihak bank dan kepala dinas sosial, untuk mengidentifikasi daerah yang sulit, namun posisinya berdekatan.
Baca juga: Risma dianugerahi gelar Adji Nasyrah Maliha dari Kesultanan Bulungan
Baca juga: Risma paparkan penanganan masalah sosial di konferensi APACPH
Di daerah-daerah yang disebut di atas, termasuk Kecamatan Kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan Selatan dan Sungai Boh, membutuhkan tenaga ekstra untuk menjangkau domisili keluarga penerima manfaat (KPM).
Kontur geografis yang berupa sungai dan laut membuat proses salur bantuan bisa menghabiskan waktu hingga 15 jam. Risma juga menyatakan kesiapan membantu dengan transportasi air berupa penyewaan kapal cepat (speedboat).
Dengan dukungan tersebut, Mensos meminta semua pihak terkait untuk bisa mengatasi tantangan yang ada.
"Jalankan tugas kita dengan sebaik-baiknya, Pak. Kalaupun tantangannya berat, ya, harus dijalani," katanya.
Langkah selanjutnya, pihak bank diminta untuk mengirimkan bantuan digabung sekaligus dengan uang tunai di satu titik untuk daerah yang berdekatan tersebut.
"Saya akan siapkan anggaran untuk sewa alat transportasi untuk daerah sulit. Kalau perlu kita sewa pesawat khususnya untuk daerah yang tidak bisa diakses dengan transportasi darat dan air," kata Risma
Untuk daerah terpencil tersebut, Mensos menginstruksikan agar pembayaran yang tertunda selama tiga bulan dilakukan sekaligus dengan uang tunai dalam hal ini termasuk untuk Kota Tarakan.
"Saya minta untuk di Kota Tarakan, jelas bantuan bisa diantarkan ke KPM pada hari Minggu," kata Mensos.
Di Kota Tarakan diketahui ada sebanyak 1.672 KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT)/Program Sembako yang belum transaksi. Sebanyak 226 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum transaksi.
Baca juga: Pesan Risma pada lulusan Poltekesos, bisa selesaikan masalah sosial
Baca juga: Risma: Penyerapan telur dari peternak bukan kewenangan Kemensos
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021