Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meninjau salah satu basis perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, dalam persiapan peringatan Hari Bela Negara 2021 sekaligus menyerahkan bantuan berupa bibit tanaman dan sembako.
"PDRI adalah tonggak kelangsungan NKRI saat agresi Belanda II, meskipun hanya 207 hari, tetapi tanpa PDRI, belum tentu akan ada Indonesia seperti saat ini. Karena itu daerah basis perjuangan ini patut untuk diperhatikan oleh pemerintah," katanya di Jorong Calau di Nagari Sumpur Kudus Selatan, Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, Jumat.
Menurutnya, dalam peringatan Hari Bela Negara 2021 direncanakan akan digelar sejumlah kegiatan di daerah-daerah yang dilewati pejuang PDRI. Kegiatan itu dikemas dalam Tour PDRI.
Lebih lanjut Mahyeldi mengatakan saat ini akses jalan menjadi salah satu kekurangan daerah padahal lokasinya berada pada tempat strategis berdekatan dengan Tanah Datar dan Limapuluh Kota dan bisa menembus hingga ke Riau.
Baca juga: PDRI Batang cabut kasus pencemaran nama baik perangkat desa
Baca juga: MSI Sumbar: Sejarah PDRI harus masuk kurikulum nasional
"Akses jalan ini adalah urat perekonomian karena itu kita akan upayakan agar aksesnya bisa diperbaiki kalau bisa hingga tembus ke Riau sehingga perekonomian daerah bisa terangkat," ujarnya.
Gubernur telah memerintahkan Dinas PUPR untuk mensurvei dan merencanakan perbaikan akses jalan itu yang diharapkan segera bisa dilaksanakan.
Selain itu Gubernur juga mendorong agar masyarakat setempat mengembangkan produk pertanian yang memiliki nilai jual tinggi seperti buah-buahan dan tanaman minyak kayu putih yang sebelumnya sudah dirintis oleh petani setempat.
Ia mengatakan dalam kunjungan itu juga diserahkan bantuan bibit tanaman serta sembako untuk masyarakat Sumpur Kudus.
Anggota DPRD Sijunjung Antonio Oksamorsil mengatakan jalan memang menjadi salah satu aspirasi masyarakat Sumpur Kudus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menyebut menggunakan dana pokok pikiran sudah diupayakan tahun ini dikerjakan perbaikan akses jalan di daerah itu. Ditambah lagi nanti dengan dukungan dari provinsi.
Sementara itu perwakilan Yayasan Generasi Lintas Budaya, Raja Asdi yang ikut dalam rombongan mengatakan dengan dukungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan juga memberikan bantuan bibit pohon untuk Sumbar, salah satunya untuk Sijunjung.
"Ada 30 ribu bibit yang dialokasikan untuk Sumbar dan bisa ditambah jika dibutuhkan. Bantuan itu dialokasikan pada beberapa daerah diantaranya Payakumbuh, Limapuluh Kota, Agam dan Pariaman," ujarnya.
Ia menyebut saat ini bela negara tidak hanya dilakukan dengan berperang dengan senjata tetapi juga berjuang untuk menahan laju perubahan iklim, karena itulah penanaman pohon juga menjadi salah satu bentuk bela negara ujarnya.
Bantuan yang diberikan pada masyarakat Sijunjung diantaranya lima unit traktor tangan (hand tractor) untuk kelompok Harapan Baru, Tangalo Sepakat, Saiyo Abadi, Kaliko Indah dan Sawah Tonga.
Bantuan 1000 bibit dari Dinas Kehutanan berupa durian, jengkol, alpukat, manggis dan pinang.
Bantuan sembako sebanyak 66 paket terdiri dari beras 10 kg telur, kacang hijau dan susu.
Bantuan unggas dari Dinas Peternakan sebanyak 500 unggas ayam serta bantuan bibit dari Yayasan Generasi Lintas Budaya sebanyak 2.500 batang bibit terdiri dari durian, alpukat, petai, jengkol, sirsak dan mangga.*
Baca juga: Forum Bela Negara Sumbar akan tapak tilas PDRI di Solok Selatan
Baca juga: Limapuluh Kota produksi film PDRI untuk bioskop keliling
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021