Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Ibu Kota pada 30 Oktober mulai pukul 07.00 WIB hingga 31 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem," tulis BPBD DKI melalui akun instagram @bpbddkijakarta, Jumat.
Adapun cuaca ekstrem itu, yakni hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es.
Potensi cuaca ekstrem itu diperkirakan dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung.
Peringatan dini disampaikan terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Baca juga: BPBD DKI pastikan evakuasi korban banjir tetap terapkan prokesBPBD DKI memaparkan potensi dampak hujan lebat di antaranya banjir atau banjir bandang dapat terjadi di wilayah DKI Jakarta sebagai berikut:
1. Kota Jakarta Timur dengan status Siaga
3. Kota Jakarta Selatan dengan status Waspada
4. Kota Jakarta Barat dengan status Waspada
5. Kota Jakarta Pusat dengan status Waspada
6. Kota Jakarta Utara dengan status Waspada
Detail informasi prakiraan berbasis dampak BMKG tersebut dapat diakses melalui tautan berikut: https://signature.bmkg.go.id
Warga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Salah satunya dengan membaca buku saku "Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat" melalui tautan http://tiny.cc/bukusakusiagabanjir.
Untuk memperbaharui informasi mengenai Tinggi Muka Air (TMA) dapat diakses melalui tautan http://bpbd.jakarta.go.id/waterlevel.
BPBD DKI mengimbau jika mengalami atau menemukan keadaan darurat, dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112 dan laporkan bila menemukan genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI.
Baca juga: BPBD DKI perkirakan puncak hujan dan potensi rob Januari-Februari 2022
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini fenomena La Nina yang berdampak ke sebagian wilayah Indonesia.
BMKG memperkirakan fenomena La Nina, dengan intensitas lemah hingga moderat, terjadi hingga Februari 2022.
Prediksi serupa juga disampaikan oleh lembaga pemantau cuaca di antaranya dari Amerika Serikat, Australia dan Jepang.
"Memperkirakan bahwa La Nina ini setidaknya akan terjadi hingga level moderat, hingga Februari 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rakornas Antisipasi La Nina, Jumat.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021