Yogyakarta (ANTARA) - Ketua KPK, Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri, menyebutkan penanganan kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion Mandala Krida APBD Tahun Anggaran 2016-2017 di Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dalam proses penyidikan.
"Itu khan proses. Proses (penyidikan) khan tidak bisa cepat-cepat," kata dia, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.
Baca juga: KPK panggil lima saksi kasus korupsi pembangunan Stadion Mandala Krida
Selama proses penyidikan, kata dia, penyidik berupaya mencari, mengumpulkan keterangan saksi, serta barang bukti untuk mengungkap perkara dan menemukan tersangka.
Selanjutnya, kata dia, dalam setiap perkara yang ditangani, KPK juga tidak boleh terburu-buru dalam menetapkan tersangka. "Kami prinsip menetapkan tersangka ketika kami sudah menemukan alat bukti," kata dia.
Baca juga: KPK terus dalami kasus Mandala Krida lewat pemanggilan tujuh saksi
Menurut dia, perkara dugaan korupsi pekerjaan pembangunan Stadion Mandala Krida yang tidak kunjung diumumkan nama tersangkanya bukan berarti KPK sengaja mengulur proses penanganan yang telah bermula sejak akhir 2020.
"Tidak ada orang berkeinginan untuk memperlambat penyelesaian perkara, tetapi perlu dipahami bahwa proses penyidikan adalah proses," ujar dia.
Baca juga: Kasus korupsi proyek Stadion Mandala Krida, KPK panggil 10 saksi
Wakil Ketua KPK, Alex Marwata, menambahkan nama tersangka kasus dugaan korupsi Stadion Mandala Krida bakal diumumkan sesuai kebijakan KPK yakni bersamaan upaya paksa baik penangkapan maupun penahanan terhadap tersangka. "Itu (proses penyidikan) sedang berjalanan," kata dia.
Dalam penyidikan kasus itu, KPK telah memanggil sejumlah saksi. Penggeledahan juga dilakukan di beberapa lokasi, seperti Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY serta Badan Pemuda dan Olahraga DIY. Tim penyidik KPK mengamankan dokumen yang terkait dengan kasus dari penggeledahan itu.
Baca juga: Sultan HB X anggap pemeriksaan Sekda DIY sebagai urusan pribadi
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021