Penguatan rupiah saat ini juga ditujukan untuk menahan laju naiknya inflasi pada bulan berikutnya

Jakarta (ANTARA News) - Kurs mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa pagi melemah sebesar tipis 2 poin ke posisi Rp8.790 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp8.788.

"Kendati rupiah pagi ini sedikit bergerak negatif, namun rupiah masih berada dalam posisi yang masih stabil," kata pengamat pasar uang Cece Ridwan di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia yang diekspektasikan akan tumbuh pada tahun ini lebih besar dibanding 2010 menjadi katalis pergerakan rupiah pada hari ini diprediksi menguat.

"Fundamental ekonomi kita cukup baik ekspektasinya lebih bagus dari tahun lalu, diproyeksikan rupiah masih akan terus menguat terhadap dolar AS pada hari ini," katanya.

Ia mengatakan, ditengah pelemahan dollar AS terhadap mata uang utama lainnya, memberi kesempatan pada rupiah melanjutkan penguatan.

"Penguatan rupiah saat ini juga ditujukan untuk menahan laju naiknya inflasi pada bulan berikutnya," katanya.

Selain itu, lanjut dia, tren membaiknya fundamental ekonomi Indonesia, menjadi pemicu dana asing akan masuk ke dalam negeri (capital in fow) di 2011 dan dapat akan lebih deras dibanding tahun sebelumnya.

Pengamat pasar uang Lana Soelistianingsih menambahkan, nilai tukar rupiah akan melanjutkan penguatan kendati mata uang Asia lainnya justru melemah.

Ia menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada bursa Asia yang ditutup cenderung melemah tetapi indeks harga saham gabungan (IHSG) justru menguat, ditutup naik pada pagi ini.

"Sentimen positif terhadap Indonesia tampaknya akan membuat penguatan mata uang rupiah berlanjut pada perdagangan hari ini," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011