Tripoli (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Libya Musa Kusa Senin menuduh negara-negara besar Barat berusaha untuk membagi negaranya dengan menghubungi pasukan pemberontak di bagian timur negara itu.
"Jelas mereka telah berhubungan dengan orang-orang yang membelot di Libya timur. Jelas ada konspirasi untuk membelah Libya," katanya pada konferensi pers di Tripoli, seperti dilaporkan Reuters.
"Inggris rindu pada era penjajahan masa lalu," katanya. "Negara pertama yang mulai berhubungan dengan orang-orang yang ingin memisahkan diri itu adalah Inggris, juga Prancis dan Amerika."
Satu tim diplomat Inggris yang menurut laporan mencakup pasukan khusus meninggalkan kota Benghazi di Libya timur Ahad setelah pemberontak menangkap dan kemudian membebaskan mereka.
Menlu Inggris William Hague mengatakan masalah yang mereka temui telah dipecahkan dan Inggris akan mengirim delegasi lainnya untuk menemui para pemimpin pemberontak segera.
Seorang jurubicara pemberontak di Benghazi mengatakan tim itu termasuk sejumlah tentara elite dan kedatangan mereka telah diterima pemberontak dengan kekagetan. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011