Samarinda (ANTARA News) - Kasus pembunuhan berujung aksi amuk massa di Jalan Cipto Mangunkusumo Gang 4, RT. 9 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin sore.
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian hingga Senin malam menyebutkan, pembunuhan bermula saat Roni Irawan tengah mengendarai motor menyenggol Neneng, istri Umaruddin.
Tidak terima, Neneng kemudian melaporkan kejadian itu kepada suaminya.
Dengan membawa sebilah golok, Umaruddin yang dalam keadaan mabuk kemudian mendatangi Roni Irawan di Jalan Cipto Mangunkusumo Gang 4 dan lansung menebas tangan dan dada anak Ketua RT tersebut.
Dalam keadaan terluka, Roni Irawan segera dilarikan ke rumah. Sakit I.A Moeis, Samarinda Seberang.
Namun, akibat luka yang dideritanya cukup parah, bapak dua anak itu akhirnya meninggal dunia dalam perjalan menuju rumah sakit.
Sementara, ratusan warga yang tidak terima kematian anak Ketua RT. 3 Kelurahan Loa Janan Ilir tersebut langsung mengamuk dan mencari Umaruddin.
Ratusan personil Brimob Polda Kaltim dan Polresta Samarinda yang tiba di TKP (Tempat Kejadian Perkara) langsung melakukan pengamanan di rumah Umaruddin.
Tidak menemukan pelaku, massa kemudian membakar motor Umaruddin kemudian membuangnya ke Sungai Mahakam.
Sebuah mobil angkot yang diduga milik pelaku, juga sempat dirusak massa.
Situasi kian memanas saat pelaku bersama istrinya dan beberapa teman Umaruddin dievakuasi menggunakan mobil Gegana Brimob Polda Kaltim.
Ratusan personil Brimob dan Polresta Samarinda bersenjata lengkap langsung memblokade jalan untuk menghalau massa yang akan menyerang pelaku.
Situasi kian tak terkendali ketika polisi mengamankan lima orang warga yang diduga melakukan pengrusakan.
Bahkan, Ketua RT. 3 Kelurahan Loa Janan Ilir, Ridwan yang juga orang tua korban ikut menenangkan warga.
"Saya minta warga tidak bertindak anarkhis dan mari kita serahkan masalah ini kepada polisi," ungkap Ketua RT. 3 Kelurahan Loa Janan tersebut.
Camat Loa Janan Ilir, Sumaryadi, ditemui di lokasi kejadian meminta warga tidak terprovokasi dan terpancing dengan peristiwa itu.
"Jadi, masalah ini hanya perkelahian yang menyebabkan satu warga meninggal kemudian ada reaksi masyarakat yang melakukan pembakaran motor serta pengrusakan mobil yang diduga milik pelaku," katanya.
"Jadi, masalah ini tidak terkait etnis sehingga saya minta masyarakat agar masyarakat tidak terprovokasi isu berbau SARA," ungkap Sumaryadi.
Hingga Senin malam, ratusan personil Brimob Polda Kaltim masih terlihat bersiaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,
Sementara, ratusan warga juga terlihat masih berkumpul di rumah korban. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011