Oleh Diah Novianti
Jakarta (ANTARA News) - Ibarat warga biasa yang menikmati liburan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Minggu 4 Januari 2009 menghabiskan waktu sekitar dua jam di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.
Didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Presiden pertama kali mengunjungi Pusat Primata Schmutzer untuk mendengarkan penjelasan tentang kehidupan orang utan, lalu dilanjutkan berkeliling kawasan kebun binatang dengan menggunakan mobil berbentuk kereta mini.
Sejak tiba di Ragunan pada pukul 09.00 WIB, Presiden selalu menjadi pusat perhatian pengunjung yang mulai memadati kebun binatang untuk menikmati liburan awal tahun.
Kepala Negara yang mengenakan pakaian batik bernuansa merah marun tampak selalu sumringah dan ceria meladeni pengunjung kebun binatang Ragunan untuk berjabat tangan atau sekedar melambaikan tangan dari jauh.
Setidaknya tiga kali Presiden Yudhoyono berbicara langsung dengan pengunjung Ragunan melalui pengeras suara dan mengucapkan selamat berlibur.
Di akhir kunjungannya, Presiden lalu menggelar konferensi pers untuk menjelaskan kunjungannya ke Ragunan bukan sekedar pelesir seperti warga biasa yang hanya ingin melihat koleksi satwa atau menggelar tikar di rerumputan.
Konferensi pers itu pun unik karena dilakukan bukan hanya di hadapan para wartawan, namun juga di depan para pengunjung Ragunan yang sudah diberi perintah tetap tenang selama Presiden berbicara.
Sebelum Presiden berbicara, salah satu juru bicaranya, Andi Mallarangeng, menyampaikan kepada pengunjung Ragunan bahwa salah satu kegiatan Presiden Yudhoyono sebagai kepala negara yang dipilih langsung oleh rakyat adalah bertemu langsung dengan masyarakat, seperti kunjungan yang dilakukan ke Taman Margasatwa Ragunan.
Setelah Andi berbicara, Ibu Ani pun angkat bicara meraih mikrofon. Ia menyapa pengunjung dan bertanya kapan anak-anak kembali bersekolah setelah liburan akhir tahun. Ia berpesan agar anak-anak menyiapkan diri kembali ke sekolah setelah cukup lama berlibur.
Melihat pergerakan masyarakat
Tiba saatnya Presiden berbicara, ia lalu menjelaskan maksud kunjungannya ke Taman Margasatwa Ragunan.
Selama menjabat Presiden sejak 2004, Kepala Negara mengatakan, Kebun Binatang Ragunan adalah satu-satunya tempat hiburan yang belum pernah ia kunjungi.
Menurut Presiden, setiap tahun ia selalu mendatangi tempat hiburan di Jakarta pada hari raya atau peringatan tahun baru.
"Dari semua tempat, tinggal Taman Ragunan ini yang belum. Ancol sudah, Taman Mini Indonesia Indah sudah," ujarnya.
Namun, kunjungan ke Taman Ragunan kali ini menjadi istimewa bagi Presiden karena dunia sedang dirundung krisis keuangan global.
Presiden mengaku ingin "terjun langsung ke lapangan" untuk melihat dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian Indonesia, yang salah satu tandanya, menurut Presiden, dapat dibaca melalui jumlah pengunjung tempat-tempat hiburan pada liburan awal tahun.
"Saya ingin melihat keadaan di lapangan, apa betul itu tercermin dari kehidupan masyarakat luas. Salah satu ukuran kehidupan rakyat adalah libur tahun baru ini," ujarnya.
Pada masa liburan akhir tahun, Presiden memantau arus pergerakan masyarakat yang merayakan liburan ke daerah wisata seperti Puncak, Jawa Barat.
Presiden juga mendatangi pusat perbelanjaan Pondok Indah Mall untuk mengetahui kegiatan jual beli masyarakat di saat krisis.
"Saya memonitor banyak yang ke Puncak, berarti ada pergerakan. Saya juga memantau kegiatan di mall-mall, berarti ada perputaran," ujarnya.
Belum cukup melihat fakta kelompok masyarakat tertentu yang tidak kehabisan uang untuk berbelanja dan menghibur diri di tengah krisis, Presiden Yudhoyono juga memaparkan data melonjaknya pengunjung tempat-tempat hiburan di tengah krisis.
Presiden menyampaikan ia telah mendapatkan laporan dari pemimpin tempat hiburan seperti Taman Impian Jaya Ancol bahwa pengunjung akhir 2008 melonjak cukup tinggi menjadi 295 ribu orang dari 260 ribu orang pada tahun lalu.
"Ini berarti ada pergerakan. Mudah-mudahan banyak saudara kita bisa liburan, memiliki pendapatan, sehingga ini cerminan dari upaya kita meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Amalkan demokrasi
Setelah memberikan keterangan pers, Presiden lalu menyempatkan diri berbincang sejenak dengan para pengunjung. Presiden bertanya tentang asal daerah mereka dan melontarkan canda kepada salah satu pengunjung asal Pacitan, Jawa Timur, bahwa mereka bertetangga.
Selain untuk mengetahui dampak krisis keuangan global terhadap daya beli masyarakat, Presiden juga mengatakan kunjungannya ke tempat hiburan juga dimaksudkan untuk mengamalkan demokrasi.
"Ada orang mengatakan, dalam demokrasi itu pemimpin jangan hanya membaca bukunya Plato supaya menguasai demokrasi. Setelah membaca sedikit buku Plato, setelah itu harus naik bus agar bisa ketemu rakyat di dalam bus itu," tutur Presiden.
Presiden lalu mengartikan kiasan tersebut sebagai kewajibannya untuk terus bertemu dan berdialog dengan rakyat.
"Khusus hari libur ini, saya menggunakannya untuk bertemu rakyat, menyapa rakyat, sampai saya mendengar apa yang menjadi pikiran mereka," ujarnya.
Diiringi lambaian tangan pengunjung ragunan, Presiden lalu meninggalkan Taman Margasatwa Ragunan. Tidak seperti ucapannya, Presiden pulang menggunakan mobil Mercedes Benz, bukan bus kota.
Yang terdengar di dalam mobil itu hanya deru halus mesin buatan Jerman. Sementara, suara mereka yang khawatir terancam pemutusan kerja dan tak sanggup lagi berlibur tentu hanya terdengar di luar. (*)
Oleh
Copyright © ANTARA 2009
Krisis global ngkda pengaruhnya ma rakyat indonesia..
Krn kami udh terbiasa hidup miskin dan menderita bbm mahal semboko dll jg mahal..
Yg diatas2 ya enak makan uang rakyat kok ngk malu ya?
Yang membuat ekonomi satu negara itu lemah adalah \"jumlah penduduk yang tidak mendapatkan penghasilan alias tidak bekerja\'\'
Penyakit \"krisis global\" tidak akan menyerang sebuah negara yang masyaraktnya Undang-undang ketenagakerjaannya seperti Indonesia.
masa kerja dua tahun akan jadi karyawan tetap , kontrak paling lama dua tahun. Jadi masyarakat sudah siap menghadapi krisis global.
Selalu hidup menderita sudah biasa.
Perburuan mohon diperhatikan..
thanks