Palu (ANTARA News) - Keluarga korban bentrok warga dengan polisi di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah , kini dalam kesulitan. "Seorang anak Balita dari Muslimin Ashora, korban meninggal dunia saat bentrok di Buol, saat ini butuh pembiayaan pengobatan. Sementara ibunya, janda Muslimin, tidak punya kerja," kata Yahya R Kibi, anggota DPRD Sulteng daerah pemilihan Buol, di Palu, Senin.
Yahya mengatakan, balita 10 bulan putra almarhum Muslimin Ashora mengalami kelainan di bagian kepala sehingga perlu di CT-scan. Istri korban bersama anaknya, saat ini sedang berada di Palu untuk berobat.
Menurut Yahya, pemerintah kabupaten Buol hanya membiayai perjalanan dari Buol ke Palu, sementara untuk biaya pengobatan tidak ditanggung.
Solusi sementara untuk membantu meringankan beban balita tersebut, Yahya berinisiatif mengedarkan daftar sumbangan ke rekan-rekannya sesama anggota DPRD khususnya daerah pemilihan Buol.
"Ini hanya tindakan jangka pendek saja," kata Yahya.
Yahya adalah salah seorang anggota DPRD yang meneteskan air mata di hadapan Wakapolda Sulteng, Kombes Pol Dewa Parsana (sekarang Kapolda Sulteng) saat mendesak Polda mengusut tuntas kasus bentrok di Buol yang melibatkan warga dengan polisi.
Peristiwa memilukan pada 31 Agustus-1 September 2010 tersebut menewaskan tujuh orang dan melukai 34 warga sipil serta kerugian material berupa kantor Polsek akibat amuk massa.
(A055/S019)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011