Jakarta (ANTARA News) - Menteri keuangan Prancis telah mengkonfirmasi pihaknya mendapatkan serangan cyber pada bulan Desember yang menargetkan dokumen-dokumen mengenai pertemuan G20 yang digelar di Paris Februari lalu.
Seperti dikutip dari BBC, Menteri Anggaran Francois Baron mengatakan bahwa sebuah investigasi telah dilancarkan, dan ia menambahkan: "Kami sedang menelusuri."
Hal itu mengikuti sebuah laporan dalam majalah Paris Match bahwa diakui sebuah serangan cyber berkelanjutan mengincar dokumen yang berhubungan dengan G20 dan masalah ekonomi internasional.
Lebih dari 150 komputer di kementerian itu telah diserang. "Didalangi profesional"
"Kami mencatat bahwa jumlah tertentu informasi itu telah diarahkan ke situs-situs China," kata sebuah sumber resmi yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip oleh majalah Prancis itu. "Tetapi bahwa (mengenai dirinya sendiri) tidak disebutkan lebih detil."
Sebuah keluhan resmi telah diajukan melalui pengadilan Prancis, dan persoalan itu telah diambil alih oleh secret service.
"Para aktor itu didalangi kaum professional dan terorganisir," kata Patrick Pailoux, direktur jenderal lembaga nasional Prancis untuk keamanan IT kepada Paris Match.
"Ini serangan pertama yang ukuran dan skalanya melawan Negara Prancis."
Pertemuan G20 sepakat membuat sebuah daftar target untuk mengurangi ketidakseimbangan ekonomi global dalam rangka mengakhiri krisis keuangan masa depan.
Topik itu secara khusus ditujukan kepada China, yang bersikeras menginginkan sasaran valuasi nilai tukar, cadangan devisa dan surplus ekonomi.
Amerika Serikat dan negara-negara lain menuduh China membeli trilyunan dolar dalam cadangan devisa untuk menahan nilai tukar yuan dan mendapatkan keunggulan kompetitif yang tidak adil dalam perdagangan.
(Yud/S026)
Penerjemah: Yudha Pratama Jaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011