Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan penyedia layanan tanda tangan serta identitas digital asal Indonesia, Privy, meraih pendanaan seri B senilai 17,5 juta dolar AS atau setara Rp240 miliar dari modal ventura terkemuka global GGV Capital.
Selain GGV Capital, sebelumnya Privy telah mendapatkan kepercayaan dari investor- investor lainnya seperti Telkomsel Mitra Inovasi, MDI Ventures, Mandiri Capital, Gunung Sewu Group, Endeavour Catalyst, dan Buana Sejahtera Group.
“Privy memiliki modal yang kuat dalam menyediakan layanan identitas digital, dengan tim yang memiliki pengalaman gabungan di bidang hukum, regtech, fintech, dan keamanan siber. Fokus tim pada produk, privasi, dan keamanan akan memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan masa depan perusahaan,” kata Managing Partner di GGV Capital Jenny Lee dalam keterangannya dikutip, Jumat.
Baca juga: Startup Majoo raih pendanaan untuk percepat digitalisasi UMKM
Sementara itu mewakili investor dari dalam negeri Direktur Digital Business Telkom Fajrid Rasyid mengaku bangga atas pendanaan terbaru yang didapatkan oleh Privy karena dengan demikian akses masyarakat Indonesia mendapatkan layanan digital khususnya untuk tanda tangan semakin terjangkau.
Hal itu sejalan dengan program pemerintah untuk melakukan percepatan transformasi digital yang digaungkan pada 2021 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“TelkomGroup sangat percaya pada Privy sejak awal perjalanannya. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan kami kepada Privy untuk membantu mereka memungkinkan masyarakat Indonesia melakukan tanda tangan digital dengan aman dan nyaman, seperti misi kami untuk mendigitalkan Indonesia,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris MDI Ventures.
Dukungan dana segar tersebut, Privy berencana memperluas cakupan infrastruktur TI dan keamanan layanannya.Privy memproyeksikan transaksi harian akan meningkat drastis dari 100.000 per hari menjadi 800.000 per hari hanya dalam dua tahun.
Privy sangat mengapresiasi suntikan dana dari GGV Capital karena bisa membawa perusahaan besutan anak bangsa memiliki potensi berkembang ke panggung global.
Baca juga: Riset: 104 startups dapat total pendanaan 3,8 miliar dolar AS
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada GGV Capital dan Endeavour karena mempercayai kami, selamat datang di keluarga Privy. Mulai hari ini, kami memiliki mitra baru yang luar biasa untuk membawa Privy ke panggung global,” ujar CEO Privy Marshall Pribadi.
Saat ini, Privy telah menyediakan layanan identitas digital dan tanda tangan digital untuk ribuan perusahaan ternama di Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan multinasional seperti Zurich, Manulife, ISS, WWF, Kelly Services, dan Phillip Morris.
Privy telah menjadi perusahaan pertama yang lolos dalam Regulatory Sandbox Bank Indonesia (BI) dan kini telah melayani berbagai bank besar yang beroperasi di Tanah Air.
Contohnya seperti BRI, BNI, Mandiri, CIMB Niaga, Nobu Bank, serta Panin Bank yang terbantu dalam segi transaksi berkat layanan tanda tangan digital oleh Privy.
Layanan Privy diklaim telah membantu mengurangi emisi karbon dan memberi dampak positif bagi lingkungan karena penggunaan kertas untuk dokumen fisik lebih berkurang serta mobilisasi pengguna menggunakan kendaraan untuk mengurus dokumennya turut berkurang.
Baca juga: Startup eFishery permudah pembudidaya ikan akses pakan dan pendanaan
Baca juga: GREDU raih pendanaan seri A untuk digitalisasi sektor pendidikan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021