Libya yang masih belum turun tensinya memicu harga minyak naik dan menekan pergerakkan bursa global termasuk bursa domestik
Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak dunia yang kembali naik menjadi sentimen negatif pada bursa global, dan menekan pembukaan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin pagi, ikut berada dalam area negatif.

IHSG BEI Senin pagi, beberapa waktu setelah dibuka, turun 7,11 poin atau 0,2 persen menjadi 3.535,79 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) tertekan 1,83 poin atau 0,29 persen ke posisi 630,99.

Pengamat pasar modal David Ferdinandus di Jakarta, Senin mengatakan, harga minyak yang kembali naik ke level 100 dolar AS per barel memicu bursa global terkoreksi.

"Pagi ini bursa global termasuk Indonesia turut dibuka melemah seiring koreksi yang terjadi di bursa AS dan harga minyak dunia yang mengalami kenaikan," kata dia.

Ia menambahkan, harga minyak yang berada pada posisi 105,75 dolar AS per barel masih disebabkan oleh terus memanasnya tensi politik di Libya.

"Libya yang masih belum turun tensinya memicu harga minyak naik dan menekan pergerakkan bursa global termasuk bursa domestik," kata David.

Ia memprediksi, pergerakan perdagangan saham di bursa lokal hari ini masih mengikuti pola perdagangan bursa regional yang cenderung `wait and see` menanti perkembangan positif pada harga minyak dunia.

"Pergerakkan bursa kita masih bergerak sempit dan sepi transaksi karena investor masih menunggu perkembangan positif seperti harga minyak," kata dia.

Hingga pukul 09.45 WIB IHSG masih berada dalam posisi tertekan tipis 3,15 poin (0,11 persen) 3.539,75.

Indeks Dow Jones yang mengalami pelemahan 88,32 poin (0,72 persen) di posisi 12.169,88 memicu bursa kawasan Asia terkoreksi seperti bursa Hang Seng menguat tipis 1,04 poin (0,00 persen) ke level 23.408,31, Indeks Nikkei-225 turun 141,73 poin (1,33 persen) ke level 10.551,93, dan Indeks Straits Times menguat 8,80 poin (0,29 persen) ke level 3.070,96.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011