Kendati rupiah saat ini mempunyai tren penguatan, hal ini belum dapat dijadikan tolak ukur bahwa ekonomi di Indonesia stabil
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakkan mata uang rupiah pada Senin pagi bergerak stabil terhadap pergerakkan mata uang dolar AS yang masih berada dalam level Rp8.700.
Kurs mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Senin berada di posisi Rp8.787 atau menguat tipis 3 poin dibanding sebelumnya yang sebesar Rp8.790.
Pengamat pasar uang David Ferdinandus di Jakarta, Senin mengatakan, penguatan mata uang lokal didorong oleh Bank Indonesia untuk membantu mengendalikan inflasi.
"Penguatan Rupiah ini untuk mengendalikan inflasi, makanya BI menjaga rupiah untuk berada tetap di level 8.700," katanya.
Ia menambahkan, tetapnya BI rate di level 6,75 persen memberikan ruang bagi penguatan rupiah sebagai komitmen kuat Bank Indonesia untuk pengendalian inflasi.
Ia melihat penguatan mata uang rupiah sejauh ini belum terlalu mempengaruhi daya saing Indonesia dari sisi nilai tukar, karena pada saat yang sama di beberapa negara kawasan Asia juga mengalami penguatan nilai tukar dan bahkan dengan tingkat yang lebih besar.
"Kendati rupiah saat ini mempunyai tren penguatan, hal ini belum dapat dijadikan tolak ukur bahwa ekonomi di Indonesia stabil," katanya.
Namun, lanjut dia, fundamental ekonomi global yang membaik berdampak terhadap perekonomian Indonesia yang juga akan positif ke depannya didukung jalur ekspor yang akhir-akhir ini meningkat.
"Begitu pula dengan impor yang meningkat karena masih tingginya permintaan dalam negeri," katanya.
David menambahkan, aliran dana asing yang kembali masuk ke dalam negeri (capital inflow) seiring dengan fundamental ekonomi dalam negeri mencerminkan persepsi asing yang positif terhadap pertumbuhan fundamental ekonomi Indonesia.
"Fundamental ekonomi Indonesia pada 2011 diprediksi melebihi pertumbuhan 2010 dapat memberi sentimen positif pada pergerakkan rupiah," kata dia.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011