Banyak orang cedera dan sekarat dan memerlukan bantuan segera

Tripoli (ANTARA News) - Pemrotes Libya memukul mundur serangan paling sengit yang sejauh ini dilancarkan oleh pasukan Muamar Gaddafi terhadap kota kecil Misrata, kata penduduk pada Ahad (6/3), sementara seorang dokter mengatakan sedikitnya 18 orang tewas.

Pasukan pemerintah menggunakan tank dan senjata artileri untuk merebut kembali kota kecil tersebut, 200 kilometer di sebelah timur ibukota Libya, Tripoli. Tapi mereka dipukul mundur oleh pemrotes yang memerangi 42 tahun kekuasaan Gaddafi, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Hari ini Misrata menyaksikan pertempuran paling berat sejak dimulainya revolusi. Serangan mengerikan," kata seorang warga yang tak menyebutkan namanya kepada Reuters melalui telefon.

"Mereka datang dari tiga arah dan dengan susah-payah memasuki kota dari barat dan selatan, tapi ketika mereka sampai pusat kota Misrata, pemberontak mendesak mereka mundur," katanya.

Seorang lagi warga Misrata mengatakan pasukan Gaddafi telah mundur ke satu pangkalan militer yang berada 7 kilometer dari kota kecil itu.

Misrata, dengan sebanyak 300.000 warga, adalah pusat permukiman terbesar yang dikuasai penentang Gaddafi di luar wilayah yang dikuasai pemrotes di bagian timur negeri tersebut.

Jika pemrotes dapat melanjutkan gerak maju mereka ke arah barat, Misrata dapat jadi batu loncatan untuk mencapai ibukota, kubu utama Gaddafi.

"Kaum revolusioner menangkap 20 prajurit dan menyita satu tank. Kota kecil itu sekarang sepenuhnya dikuasai oleh kaum muda," kata warga kedua.

Seorang dokter di rumah sakit utama Misrata mengatakan sedikitnya 18 orang --termasuk bayi perempuan-- telah tewas dalam serangan tersebut.

"Hari ini, serangan itu gencar, saya tak pernah menyaksikan yang seperti itu sepanjang hidup saya," katanya.

"Sebanyak 18 orang gugur di pihak kami, tapi jumlah tersebut bukan yang terakhir. Banyak di antara kami juga cedera, saya tak dapat menghitung jumlah mereka," katanya.

Kepala organisasi kemanusiaan PBB, Valerie Amos, menyeru agar pekerja bantuan diperkenankan masuk ke kota kecil tersebut untuk merawat orang yang cedera.

"Banyak orang cedera dan sekarat dan memerlukan bantuan segera," kata wanita pegiat itu dalam satu pernyataan.

Gemal, jurubicara pemrotes di kota kecil tersebut, mengatakan puluhan ribu orang berkumpul di bagian tengah Misrata untuk merayakan kemenangan pemrotes.

"Moral pemrotes sangat tinggi, semua orang makin yakin sekarang setelah mereka memukul mundur pasukan Gaddafi. Setiap orang ikut dalam pertempuran ini, yang muda dan juga yang tua," katanya.

Rekaman video yang dipostkan oleh gerilyawan di Internet memperlihatkan rakyat yang bergembira memperlihatkan dukungan mereka buat gerilyawan. Mereka mengibarkan spanduk yang bertuliskan "Libya tetap bebas" dan "Akhir". Seorang pria memegang spanduk yang berisi gambar Gaddafi dengan tulisan, "Aku kuasai kalian atau aku bunuh kalian".
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011