Hujan deras kerap disertai petir, tidak hanya memicu bencana tanah longsor saja, tetapi juga menyebabkan bencana lainnya

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memicu bencana tanah longsor di dua kampung di Kecamatan Kabandungan pada Kamis yang mengakibatkan rumah dan kandang ayam tertimbun.

"Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Pajagan RT 30/12 dan Kampung Tangkolo RT 03/01, Desa Kabandungan. Untuk nilai kerugiannya masih dalam pendataan petugas di lokasi bencana," kata Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat di Sukabumi, Kamis.

Baca juga: Hujan deras picu bencana longsor dan banjir di Kabupaten Sukabumi

Informasi yang dihimpun dari BPBD, bencana longsor tebing yang dipicu hujan deras di Kampung Pajagan menyebabkan tiga unit rumah terancam dan satu kandang ayam milik warga hancur. Meskipun tidak ada rumah yang mengalami kerusakan tetapi warga diimbau untuk waspada kemungkinan terjadi longsor susulan.

Sementara di Kampung Tangkolo, satu unit rumah rusak sedang karena tertimpa tanah dari tebing yang longsor. Meskipun tidak ada korban jiwa pada bencana ini, tetapi warga yang rumahnya rusak untuk sementara mengungsi ke rumah saudaranya.

Baca juga: BNPB gandeng IPB dampingi ekonomi korban bencana longsor Sukabumi

Baca juga: BPBD Garut sebut banjir di Pameungpeuk akibat luapan sungai

Bencana tanah longsor yang menerjang dua kampung ini terjadi dalam waktu bersamaan. Dari hasil pendataan, tidak ada warga yang menjadi korban baik terluka apalagi meninggal dunia.

Menurut Nandang, mayoritas kecamatan di Kabupaten Sukabumi masuk dalam daerah rawan bencana tanah longsor, tidak hanya di musim hujan saja, longsor pun terjadi saat musim kemarau. Maka dari itu, di musim hujan seperti sekarang ini pihaknya selalu mengingatkan warga khususnya yang tinggal di daerah rawan agar waspada.

"Hujan deras kerap disertai petir, tidak hanya memicu bencana tanah longsor saja, tetapi juga menyebabkan bencana lainnya seperti angin puting beliung, banjir hingga pergeseran tanah. Kami pun sudah menyiagakan petugas penanggulangan bencana di setiap kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan," tambahnya.

Baca juga: BNPB: Satu orang meninggal akibat banjir di Sekadau Kalbar

Baca juga: Pakar: Sosialisasi potensi peningkatan curah hujan harus digencarkan

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021