Jakarta (ANTARA) - Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Siddik Badruddin memproyeksikan pertumbuhan kredit nasional akan melonjak di antara enam persen sampai tujuh persen pada 2022.

"Untuk tahun ini, kredit perbankan akan tumbuh sekitar tiga persen hingga empat persen," ucap Siddik dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Saat ini, ia mengatakan pertumbuhan kredit perbankan sudah membaik menjadi 2,21 persen pada September 2021, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Angka tersebut merupakan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tertinggi selama 16 bulan terakhir.

Baca juga: Bank Mandiri bukukan laba bersih Rp19,2 triliun di triwulan III-2021

Sementara itu, Siddik ikut menambahkan rasio kredit macet (NPL) perbankan nasional tetap terjaga di level 3,35 persen sampai dengan Agustus 2021.

"Akan tetapi bahwa 3,35 persen itu juga berhubungan dengan pelaksanaan restrukturisasi POJK Nomor 11 dan Nomor 48 yang diperpanjang sampai dengan Maret 2023," tambahnya.

Kendati demikian, ia menuturkan kredit konsumsi berhasil mendominasi pertumbuhan kredit nasional dengan pertumbuhan sebesar 2,4 persen, sehingga bisa menjadi indikator utama yang memberi optimisme pada pemulihan perekonomian Indonesia.

Sementara itu, Survei Bank Indonesia (BI) turut memperkirakan permintaan kredit di triwulan akhir 2021 ini akan jauh lebih tinggi dari pada triwulan III sejalan dengan peningkatan pemulihan ekonomi yang diperlihatkan dari perbaikan tingkat kepercayaan konsumen dan penanganan pandemi yang makin terkendali.

Baca juga: Bank Mandiri salurkan kredit Rp1.022 triliun hingga September 2021

Baca juga: Bank Mandiri proyeksi ekonomi RI melesat ke 4,5 persen di triwulan IV

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021