Pontianak (ANTARA) - Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran Untan Pontianak, Kalimantan Barat dalam memperingati hari Sumpah Pemuda ke-93.

Koordinator Lapangan (Korlap) Abdurrahman saat menyampaikan aspirasi di Bundaran Untan Pontianak, Kamis, mengatakan bahwa selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, tujuan dari aksi ini adalah untuk merefleksikan kembali pergerakan-pergerakan mahasiswa mulai dari kampus.

"Karena pada dasarnya di tahun 1928 pemuda-pemuda Indonesia sangat antusias berjuang dan kami mencoba untuk menghidupkan kembali perjuangan itu lewat aksi ini. Merayakan kembali bangkitnya persatuan dan kesatuan pemuda dan pemudi di tanggal 28 Oktober," katanya.

Dalam aksi ini, aliansi mahasiswa ini membawa dua jenis tuntutan, yaitu tuntutan regional dan nasional.

Baca juga: Aliansi buruh-mahasiswa sampaikan 13 tuntutan evaluasi Jokowi-Maruf

Baca juga: Ketua DPD dorong mahasiswa ikut pikirkan masalah bangsa

"Untuk regional, salah satunya tentang Iingkungan, karena sekarang beberapa daerah sedang dilanda banjir, tentu ada penyebabnya," katanya.

Dari aksi itu mereka berharap pemerintah provinsi juga mengatasi permasalahan banjir ini dengan cepat.

"Kami melihat bahwa pemerintah kurang cepat tanggap terkait dengan mengatasi permasalahan-permasalahan regional khususnya banjir, tetapi tidak ada kabar bahwa pemerintah membantu korban banjir di pelosok sana," ujarnya.

Terkait isu nasional, salah satunya adalah kinerja KPK. Mahasiswa Kalbar menuntut ketua KPK untuk turun dari jabatannya, karena mereka menilai bahwa selama ini di KPK banyak sekali permasalahan tentang korupsi yang tidak ditangani dengan maksimal.

"Kami di sini selain menyuarakan suara rakyat, kami juga menuntut persoalan yang dikatakan penting bagi negara dan bagi Kalbar," katanya.

Selain itu, mahasiswa Kalbar berharap, ketua DPRD Provinsi Kalbar merespon apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan rakyat Kalbar.

"Jika aksi kami hari ini tidak ada tanggapan dari DPRD, kami akan membahas secara teknis untuk ke depannya," ujarnya.*

Baca juga: PII bantu 50 mahasiswa program vokasi kerja di Hungaria

Baca juga: Aliansi Buruh di Tangerang tuntut kenaikan upah

Pewarta: Andilala dan Rian
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021