Timika (ANTARANews) - Terowongan Hanekam Mil 58 di areal PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua, yang menghubungkan Timika-Tembagapura longsor pada Sabtu (5/3) malam.
Juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, saat dihubungi ANTARA News dari Timika, Minggu, membenarkan kejadian itu.
"Longsor terjadi Sabtu malam di terowongan Hanekam. Tidak ada korban dan tidak mengganggu kegiatan produksi," kata Ramdani.
Hingga saat ini arus transportasi dari Timika menuju Tembagapura dan sebaliknya terputus sebagai akibat longsor tersebut.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mimika, AKBP Moch Sagi juga membenarkan peristiwa longsor di terowongan Hanekam tersebut, yang merupakan terowongan terpanjang di areal PT Freeport Indonesia dengan panjang mencapai 1.000 meter.
"Saya akan cek situasinya untuk memastikan semua masih terkendali," jelas Sagi.
Ia mengemukakan, belum mengetahui penyebab longsor di terowongan Hanekam itu.
Sejumlah karyawan Freeport yang ditemui di terminal bus Gorong-Gorong Timika, Minggu, mengatakan bahwa mereka batal berangkat ke Tembagapura karena ruas jalan di dalam terowongan Hanekam Mil 58 masih tertutup material longsoran dan sedang dibersihkan oleh petugas.
Demikian pula karyawan yang hendak libur kerja sementara (off) ke Timika dari Tembagapura tidak bisa berangkat.
Sesuai jadwal perjalanan, 15 bus karyawan Freeport di Terminal Gorong-Gorong Timika seharusnya berangkat pada Minggu pagi sekitar pukul 08.00 WIT menuju Tembagapura yang mana setiap bus mengangkut 63-65 karyawan.
Selain itu, pada Minggu siang sekitar pukul 12.00 WIT sedianya akan diberangkatkan 15 bus karyawan.
Para karyawan tersebut mengatakan, akan diberangkatkan ke Tembagapura pada Senin (8/3) pagi pukul 05.30 WIT menggunakan helikopter dari Bandara Mozes Kilangin Timika.
Terowongan Hanekam di ruas jalan penghubung Timika-Tembagapura dibangun sekitar 1971.
(T.E015/N002)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011