Surabaya (ANTARA) - Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Jawa Timur menggelar konser seni budaya di Bangkalan, Madura, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, sekaligus Hari Santri Nasional 2021.

Ketua Pengurus Wilayah Lesbumi NU Jatim Nonot Sukrasmono di Surabaya, Kamis mengatakan kegiatan yang dipusatkan di Sanggar Seni Pengurus Cabang (PC) Lesbumi NU Bangkalan ini menampilkan ekspresi seni kaum Nahdliyin yang merupakan kolaborasi pertunjukan PC Lesbumi NU se-Jawa Timur.

"Berhubung masih dalam suasana pandemi virus corona (COVID-19), Konser Seni dan Budaya Lesbumi Jatim kami gelar hybrid, yakni secara luring dan daring," katanya.

Untuk daring, kegiatan itu disiarkan langsung dari Sanggar Seni PC Lesbumi Bangkalan mulai pukul 18.30 WIB, melalui NU9 Channel - Official Channel Pengurus Wilayah NU Jatim, sementara luring disaksikan langsung di lokasi.

Nonot menjelaskan aneka ekspresi seni NU akan ditampilkan, mulai dari Hadrah Banjari Situbondoan, Ludrukan Santri Mbethik, pembacaan puisi, Kun Ata versi gamelan, Akustik Syi'ir Jawa, Seni Daol Combo, Shalawat Bantal dan Syi'ir Gebluk, Penca Calon Lanjeng, Hadrah Jidor dan Shamanan Bangkalan.

"Khusus dari Lesbumi NU Jatim akan mempersembahkan grup musik 'Nasar Lan Kancane', yang dimotor Habib Nasar Batati," ujarnya.

Sementara Lesbumi NU Bangkalan, sebagai tuan rumah, siap menampilkan "Tandheng Sandor", khas seni pertunjukan yang sedang dibangkitkan kembali di Bangkalan.

"Sebenarnya aktivis budaya Bumi kelahiran guru para pendiri NU Syaikhona Muhammad Kholil ini telah menyiapkan pementasan Samman dan Hadrah Bangkalan, namun karena perubahan jadwal penyelenggaraan, para pendukungnya kemudian mengubah sajian yang berbeda," ucap Nonot.

Khazanah seni di tengah masyarakat muslim Jawa Timur, lanjut Nonot, terlihat jelas dari ekspresi kaum santri, yang berpijak pada nilai tradisi dari lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, serta dijiwai oleh nafas Islam yang khas Nusantara.

"Kami mencoba untuk menghadirkan khazanah kesenian kaum santri. Ini akan memperkaya identitas budaya masyarakat Indonesia. Budaya kaum santri dan warga Nahdliyin tetap terpelihara hingga era peradaban digital saat ini," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim/Hanif Nashrullah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021