Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar, menyatakan, makna ikrar Sumpah Pemuda terus beradaptasi dan menyesuaikan perkembangan zaman.
“Kalau dulu kita maknai dan amalkan ikrar Sumpah Pemuda secara tekstual saja, tapi sekarang harus kita sesuaikan dengan kondisi zaman. Maka saya tekankan jadilah pemuda harapan masa depan bangsa yang kreatif dan inovatif, kesampingkan sikap individualistis, senantiasa memupuk semangat Nasionalisme serta junjung tinggi rasa cinta Tanah Air,” kata dia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wakil Ketua MPR minta penguatan komitmen Sumpah Pemuda terus dilakukan
Ia meminta kaum muda segera menyiapkan diri sebaik mungkin karena mereka adalah tulang punggung menuju Indonesia Emas 2045. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 mencapai 270,2 juta jiwa di mana 53,81 persen di antaranya adalah kaum muda.
Baca juga: Penggemar Iwan Fals peringati Sumpah Pemuda bentangkan bendera raksasa
Pada sisi lain, dia mendorong pemerintah memperbanyak stimulus untuk anak-anak muda Indonesia, baik berupa tambahan beasiswa di luar maupun dalam negeri, hingga program pelatihan untuk keahlian-keahlian khusus.
“Jangan sampai ada anak muda di Indonesia yang nganggur. Di DPR saya terus dorong. Karena anak muda itu yang penting dipancing aja. Bantu juga asah kemampuan, seperti membuat konten, kerajinan tangan, pertanian dan lainnya. Cukup setahun, kemudian kasih modal,” kata dia.
Baca juga: Anggota DPD dorong pemuda berperan aktif perbaiki negeri
Ia mengatakan banyak negara yang iri dengan Indonesia karena memiliki banyak penduduk dari kaum muda. Ia pun bersyukur Indonesia memiliki bonus demografi yang akan membuat negara semakin lebih maju.
Baca juga: Makna Sumpah Pemuda bagi pebasket muda Indonesia
Ia menegaskan negara membutuhkan semangat pemuda sehingga kaum muda diharapkan punya daya juang tinggi membangun bangsa. Muhaimin mendorong agar pemuda-pemudi Indonesia memupuk semangat nasionalisme serta kemanusiaan, dan mengenyampingkan sikap individualistik.
“Anak muda harus kreatif. Semakin orang egois semakin cuma dapat di situ aja. Tapi dengan mengutamakan kepentingan bersama, nantinya untuk kepentingan pribadi juga akan datang dengan sendirinya,” kata dia.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021