Si Sultan Live Chat! jadi solusi di tengah pandemi

Jakarta (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan kembali melahirkan sebuah inovasi untuk memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat. Kali ini dalam hal pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat yang diberi nama Si Sultan Live Chat!.

Si Sultan Live Chat (Imigrasi Khusus Jakarta Selatan Live Chat) merupakan fitur baru pada website jakartaselatan.imigrasi.go.id. yang menjadi media alternatif bagi masyarakat untuk mencari informasi ataupun menyampaikan pengaduan seputar layanan keimigrasian di Kanim Jaksel di mana saja.

Di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat yang ingin berkomunikasi langsung dengan petugas tanpa harus datang ke Kantor dapat menggunakan sosial medianya untuk berbicara dengan petugas Kanim Jaksel. Namun disadari bahwa tidak semua orang menggunakan sosial media ataupun tahu sosial media Kanim Jaksel sejak awal.

Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Reza Alkahfi selaku Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim Jaksel yang memprakarsai inovasi ini bahwa "tidak semua orang menggunakan sosial media, selain itu website adalah pintu gerbang pertama sebuah Kantor di dunia maya. Orang yang tidak tahu alamat ataupun sosial media kami pasti akan mencari informasi pertama kali melalui website, maka sangat penting mengoptimalkan fungsi website untuk pengaduan"

Berawal dari pemikiran tersebut, website yang sebelumnya hanya berupa halaman informasi satu arah diubah menjadi media komunikasi dua arah melalui penambahan fitur Si Sultan Live Chat.

Si Sultan Live Chat beroperasi selama hari kerja Senin-Jumat, dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Di luar jam tersebut Si Sultan Live Chat tetap dapat digunakan untuk mencari informasi melalui pilihan yang tersedia dan akan dijawab secara otomatis oleh sistem.

Inovasi ini diharapkan dapat optimal menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan informasi dan pengaduan keimigrasian. Sehingga dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk tetap terhubung dengan Kanim Jaksel di masa pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak kita semua.