"Kami tunggu janji-janji Wakil Presiden (Wapres) Boediono saat berdialog dengan pelajar di Majene pada Februari 2011 yang lalu. Saat itu Wapres Boediono memberikan harapan akan segera mengawal untuk mempercepat proses penegerian kampus terbesar di Sulbar itu," kata Arman, salah seorang mahasiswa Unsulbar di Mamuju, Jum`at.
Menurutnya, kedatangan Wapres ke Sulbar juga didampingi Menteri Pendidikan Nasional, Muh. Nuh, yang saat itu menerima dokumen lengkap persyaratan untuk penegerian Unsulbar.
Karena itu, kata dia, janji yang dilontarkan orang nomor dua di negeri ini diimpikan bisa segera terwujud guna mewujudkan mimpi masyarakat untuk memiliki universitas negeri yang ditempatkan di Kabupaten Majene, sekitar 135 kilometer dari Kabupaten Mamuju.
"Pengembangan pendidikan salah satu investasi jangka panjang yang dilakukan oleh pemerintah yang diharapkan melahirkan alumni yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," paparnya.
Gubernur Sulbar, H. Anwar Adnan Saleh juga mengatakan, penegerian Unsulbar tinggal menunggu waktu saja.
"Ibarat manusia, Unsulbar tinggal meunggu hari lahirnya. Apalagi, segala persyaratan untuk merubah status Unsulbar telah terpenuhi dan telah diterima langsung oleh Mendiknas Muh. Nuh, saat berada di Majene bulan yang lalu," papar Gubernur.
Gubernur mengatakan, dirinya yang langsung menyerahkan secara simbolis aset Unsulbar ke Mendiknas, Muh. Nuh berupa renstra, sertifikat tanah seluas 30,6 hektare termasuk SDM yang dimiliki Unsulbar.
"Ada sekitar 30 dokumen persyaratan penegerian Unsulbar telah kita berikan ke Mendiknas. Mungkin hanya menunggu proses di tingkat pemerintah pusat sembari menunggu turunnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang penegrian Unsulbar ini.
Dikatakannya, mendiknas berjanji siap mendampingi segala kebutuhan untuk memudahkan jalan penegerian Unsulbar yang selama ini terkendala.
Karena itu, lanjut Gubernur, penegerian Unsulbar akan bisa terwujudkan minimal dalam tahun ini dan paling tidak saat kunjungan Presiden RI ke Sulbar Juli 2011. (ACO/F003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011