Jakarta (ANTARA) - Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), yang menentukan aturan permainan, menyarankan agar regulasi lima pergantian pemain dipermanenkan.
Aturan itu pertama kali diperkenalkan pada Mei 2020, sebulan sebelum sepak bola dimulai kembali setelah dihentikan sementara karena pandemi COVID-19.
Aturan tersebut memungkinkan tim menggunakan lima pemain pengganti, alih-alih tiga demi melindungi pemain di padatnya jadwal pertandingan.
Liga Premier Inggris menolak aturan tersebut diteruskan di musim 2020-21.
Baca juga: Liga Premier sepakat kembali batasi tiga pergantian pemain
Liga dan kompetisi sepak bola akan dapat memutuskan apakah akan menerapkan aturan tersebut atau tidak.
"FAP-TAP hari ini merekomendasikan bahwa kompetisi harus dapat memutuskan peningkatan jumlah pemain pengganti sesuai dengan kebutuhan lingkungan sepak bola mereka, sementara jumlah peluang pergantian pemain saat ini (tiga ditambah babak pertama) harus tetap sama," kata Ifab dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters pada Kamis.
Baca juga: Piala Eropa 2020 resmi gunakan aturan lima pergantian pemain
IFAB mengatakan bahwa mereka mengikuti "sejumlah permintaan dari konfederasi, asosiasi, liga dan pemangku kepentingan utama lainnya agar opsi ini diperkenalkan secara permanen."
Banyak tim Liga Premier Inggris diyakini merasa bahwa lima pergantian pemain akan lebih menguntungkan klub-klub besar dengan skuat yang lebih kuat.
Namun, beberapa pelatih klub ternama termasuk Jurgen Klopp dari Liverpool dan Pep Guardiola dari Manchester City, sebelumnya mengatakan batasan pergantian telah berkontribusi pada masalah cedera.
Baca juga: FIFA uji coba aturan baru pergantian pemain dalam Piala Dunia Klub
Baca juga: IFAB akan pertimbangkan perubahan aturan soal handball
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021