Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta menggelar "Islamic Book Fair" (IBF) yang ke-10 pada 4-13 Maret 2011 di Istora Senayan Jakarta.
"Perjalanan 10 tahun IBF menjadikan acara tahunan ini sebagai pameran buku terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara dengan ribuan buku Islami dalam maupun luar negeri," kata Ketua IKAPI DKI Jakarta H.E. Afrizal Sinaro, Jakarta, Jumat.
Ketua panitia IBF 2011, Iwan Setiawan, IBF kali ini bertema "Khazanah Islam Untuk Peradaban Bangsa" yang diangkat untuk menindaklanjuti dari tema-tema IBF di tahun-tahun sebelumnya.
"Melalui tema tersebut, kami berharap dari ribuan buku yang ada di sini dapat memberi manfaat, mengeksplorasi dunia literasi Islam, untuk berkontribusi pada islam,"katanya.
Panitia menyediakan 385 stan dari berbagai penerbit dan berbagai fasilitas tambahan seperti "Islamic Kids Corner", musholla dengan kapasitas 100 orang, pengaturan stan sesuai produk, dan dua tenda terpisah yang menggunakan pendingin ruangan.
"Tahun ini semua meningkat. Dari sisi peserta yaitu para penerbit dan stan yang pada 2010 hanya 302 peserta kini ada sekitar 385. Target kami ingin adanya peningkatan pengunjung yaitu sektar 500ribu orang," tambah Iwan.
Selain fasilitas tambahan tersebut, panitia IBF 2011 memperluas dan meningkatkan promosi serta publikasi dengan menggandeng beberapa sponsor dan media untuk mencapai target pengunjung.
IBF 2011 juga dihadiri oleh Ketua Mahkamah Kostitusi Moh Mahfud MD yang juga meresmikan serta membuka pameran buku ini.
"Saya harap dengan adanya ini, kita semua dapat meningkatkan minat baca masyarakat yang masih sangat rendah. Semoga ke depan mampu memberi kontribusi kepada dunia Islam dan bangsa Indonesia," katanya.
IKAPI sebelumnya telah memulai IBF sejak tahun 2001 dan setiap tahunnya rutin dilaksanakan hingga tahun 2011.
Sejak pertama kali diadakan, IBF dilakukan secara swadaya oleh para anggota IKAPI DKI Jakarta yang saat ini berjumlah 280 penerbit.
IKAPI DKI memberikan pelatihan dan pembinaan kepada penerbit untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Diharapkan dengan ini, semakin banyak para penerbit yang tertarik dan ikut serta dalam upaya mencerdaskan bangsa.(*)
(T. M-NLM/S019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011