Kami dapat mengkonfirmasi ketertarikan Libya untuk menerima usul ini, begitu juga dengan Liga Arab

Caracas (ANTARA News) - Presiden Veneuzela Hugo Chavez, Kamis (3/3), menawarkan diri untuk menengahi krisis Libya, kata beberapa pejabat di Caracas, dan menambahkan pemimpin Libya Muamar Gaddafi tertarik dengan tawaran itu.

Namun dipihak lain, pemrotes di Libya dengan tegas menolak usul itu dan negara-negara Barat juga menepis tawaran tersebut.

Menteri Penerangan Venezuela Andres Izarra mengatakan Chavez membahas usul itu dengan Gaddafi melalui telefon, sekitar dua pekan setelah protes berlangsung sehingga ratusan orang tewas di negara Afrika Utara tersebut.

"Kami dapat mengkonfirmasi ketertarikan Libya untuk menerima usul ini, begitu juga dengan Liga Arab," kata Izarra dikutip AFP.

Chavez, seorang sekutu Gaddafi, pertama kali melontarkan pada Senin gagasan mengenai pembentukan misi perdamaian internasional guna berusaha mencapai penyelesaian yang akan menghindari perang saudara di Libya.

Pemrotes Libya dan negara lain menolak tawaran itu.

"Kami memiliki pernyataan yang sangat jelas. Itu sangat terlambat. Terlalu banyak darah telah mengalir," kata Mustafa Gheriani, jurubicara bagi kelompok yang menyebut dirinya Dewan Nasional, yang didirikan di kota Benghazi, Libya timur.

Liga Arab menyatakan organisasi pan-Arab tersebut "sedang mempelajari" tawaran itu. Namun satu sumber di Liga Arab mengatakan tanggapan atas usul Chavez harus dipertimbangkan secara seksama.

"Tak ada penolakan dan tak ada penerimaan saat ini," kata sumber tersebut.

Di Washington, jurubicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley mengatakan kepada wartawan, "Kita tak perlu satu komisi internasional untuk memberitahu Kolonel Gaddafi apa yang perlu ia lakukan demi kebaikan negerinya dan kebaikan rakyatnya."

Dalam taklimat di Washington bersama Presiden Mexico Felipe Calderon, Presiden Barack Obama menyeru Gaddafi agar meletakkan jabatan demi kebaikan negerinya. Obama juga mengatakan ia sedang mengkaji "aksi penuh" pilihan militer, termasuk zona larangan terbang.

Prancis juga menolak usul penengahan Chavez. Menteri Luar Negeri Alain Juppe mengatakan, "Setiap penengahan yang memungkinkan Kolonel Gaddafi untuk membuat dirinya berhasil tentu saja tak dapat diterima."

Juppe berbicara setelah pertemuan di Paris dengan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, yang mengatakan ia memiliki "pandangan bahwa cara paling cepat untuk mengakhiri pertumpahan darah ialah Kolonel Gaddafi mundur".

Sementara itu pemrotes di Benghazi bersikukuh mereka "takkan pernah berunding dengan siapa pun mengenai darah rakyat kami".

"Satu-satunya cara kami dapat berunding dengan Chavez ialah jika Gaddafi pergi ke Venezuela (demi kebaikannya)," kata Gheriani. "Lalu kami akan meminta dia untuk mengembalikan Gaddafi ke Libya untuk dihukum oleh keadilan kami."

Chavez awal pekan ini mengatakan setiap campur tangan militer asing di Tripoli akan jadi "bencana".

(SYS/C003/S008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011