Sarana transportasi yang diadakan untuk mengatasi kemacetan itu menempuh perjalanan dari Poris Plawad hingga Terminal Kalideres dalam waktu 25 menit dalam kondisi lalu lintas di jalan biasa macet.
"Biasanya dalam kondisi jalan macet jarak tempuh sepanjang 10 km kedua terminal itu selama 45 hingga 65 menit," kata Sekretaris Daerah Pemkot Tangerang H Harry Mulya Zein ketika dihubungi Jumat.
Menurut dia, keberadaan "buslane" di daerah ini merupakan dambaan bagi warga karena dapat membawa banyak penumpang ke tempat tujuan pada jam sibuk.
Sebagai moda transportasi massal, maka "buslane" yang menyerupai "busway" di Jakarta itu tentu sangat berguna, apalagi dilengkapai fasilitas dan sarana memadai.
Pernyataan Harry Mulya Zein tersebut disampaikan setelah beberapa hari lalu dilakukan uji coba dan disaksikan Wali Kota Tangerang, H. Wahidin Halim dan beberapa pejabat dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Barat.
Pada prinsipnya, keberadaan "buslane" dapat membawa penumpang dalam jumlah yang banyak dan mengurangi penguna sepeda motor dan mobil di ruas Daan Mogot.
Namun Pemerintah Kota Tangerang, mendesak aparat Direktorat Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan untuk secepatnya mengoperasikan "buslane" sebagai antisipasi mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di wilayah ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Tangerang, Gatot Suprijanto mengatakan pihaknya terus melakukan konfirmasi dan konsultasi serta mendesak secepatnya dioperasikan.
Padahal Pemkot Tangerang sudah menyiapkan halte serta jalan khusus untuk dilalui kendaraan mulai dari Kecamatan Batuceper, perbatasan dengan Jakarta Barat hingga ke Terminal Bus Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh.
Sedangkan pengoperasian "buslane" itu direncanakan bertepatan dengan HUT Kota Tangerang yang ke-18 pada 28 Pebruari 2011.
Walau begitu, Pemkot Tangerang, mendapatkan hibah dari Kementerian Perhubungan sebanyak 15 armada "buslane" untuk dioperasikan.
(A047/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
