Roma (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pemerintah Italia belum membahas pembekuan saham milik Libya di beberapa perusahaan termasuk bank besar di Italia, pabrik mobil, pabrik perakitan serta perusahaan bahan bakar, kata Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini pada Kamis.

Sejauh ini Italia belum berencana membekukan saham milik Libya dalam sejumlah bisnisnya seperti yang telah dilakukan oleh Inggris, Spanyol, Swiss, Austria, Kanada dan Amerika Serikat.

Namun menurut Kantor Berita ANSA bahwa Bank Italia telah meminta upaya yang memungkinkan untuk dapat melacak harta milik Libya.

Frattini mengatakan bahwa pemerintah telah "mengambil catatan" atas saran dari bank pusat tersebut.

Libya memiliki banyak saham di bank terbesar Italia, Unicredit sebagaimana juga saham di pabrik mobil, Fiat, perusahaan perakitan dan perbaikan pesawat besar, Finmeccanica, perusahaan bahan bakar, ENI, persatuan sepak bola Juventus serta perusahaan lainnya.(*)

(Uu.KR-BPY/M014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011