Kami telah melakukan kalkulasi, mapping, terhadap beberapa investasi yang sudah realisasi dan calon yang masuk di kuartal IV dengan peluang yang ada. Doain tercaai di angka Rp900 triliun
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan III 2021 akan berkisar antara 3 - 4 persen menyusul capaian realisasi investasi hingga triwulan III 2021.
Tercatat realisasi investasi sepanjang triwulan III 2021 mencapai Rp216,7 triliun, tumbuh 3,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), meski melambat 2,8 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter/q-t-q).
Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2021 realisasi investasi mencapai R659,4 triliun atau mencapai 73,3 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp900 triliun.
"Jadi menurut saya, ini menurut saya loh, dengan data Kementerian Investasi nih, mungkin di kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi kita ya di antara 3 persen sampai 4 persen, kalau saya lihat dengan realisasi investasi. Tapi itu baru perkiraan," katanya dalam paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu.
Bahlil menyebut capaian realisasi investasi sepanjang Januari-September 2021 itu tumbuh 7,8 persen secara yoy.
Baca juga: Realisasi investasi triwulan III-2021 capai Rp216,7 triliun
Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengakui dibutuhkan kerja keras untuk bisa mencapai target realisasi investasi sebesar Rp900 triliun. Namun ia optimis target bisa tercapai.
"Kami telah melakukan kalkulasi, mapping, terhadap beberapa investasi yang sudah realisasi dan calon yang masuk di kuartal IV dengan peluang yang ada. Doain tercaai di angka Rp900 triliun," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi triwulan III-2021 tumbuh 4,3 persen, membaik dari minus 3,5 persen pada triwulan III-2020.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi pada keseluruhan tahun 2021, ia memperkirakan berada di kisaran 4 persen, seiring dengan kinerja ekonomi yang menunjukkan pemulihan secara gradual dan perlu terus dipertahankan dengan upaya pengendalian COVID-19 yang komprehensif.
"Memang dibanding triwulan II-2021 menurun, tetapi kalau dilihat pada triwulan III-2021 kita mengalami varian Delta yang sangat tinggi namun ternyata koreksinya tidak terlalu dalam," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Oktober 2021 secara daring di Jakarta, Senin.
Baca juga: Sri Mulyani optimis ekonomi RI bisa tumbuh 4 persen akhir tahun 2021
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021