"Kalau Pak Nurdin mau dipilih kembali, ya itu hak dia, dia maju, tetapi jangan menjegal orang lain karena itu bertentangan dengan semangat reformasi," katanya di Komplek Kantor Wapres di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kompetisi di alam demokrasi ini seharusnya dapat menghasilkan pemimpin yang lebih baik.
Ia mengatakan, di era sekarang ini PSSI seharuSnya lebih demokratis dan terbuka kepada publik. "Karena PSSI kan miliknya publik, oleh karena itu di dalam melaksanakan konsolidasi organisasi PSSI jangan meninggalkan semangat reformasi," katanya.
Ia menambahkan, dalam menentukan kepemimpinan PSSI seharusnya tidak ada intervensi baik oleh kepetingan politik maupun oleh pemerintah dan biarkan mekanisme kongres yang akan memilih.
"Kongres yang menentukan, mereka punya hati, punya nurani, biarlah kongres menentukan pemimpin PSSI ke depan, dan ini jangan dikebiri, tidak boleh ada kepentingan politik di dalamnya, tidak boleh ada kepentingan pemerintah, saya juga ingatkan kepada pemerintah jangan intervensi terlalu jauh," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olaharaga saat ini berada di luar PSSI.
"Saya mendapatkan insurance (jaminan) dari Pak Menpora, beliau itu mengatakan baru di luar pagar belum di dalam pagar PSSI, tapi bukan mustahil masuk ke dalam pagar karena apa, karena ada penyimpangan. Kenapa pemerintah harus masuk karena PSSI menggunakan juga anggaran publik, harus dikontrol oleh publik salah satunya dilakukan oleh pemerintah dan tentunya oleh DPR," katanya.
(M041/R014/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011