Meningkatnya cadangan devisa ini juga merupakan kontribusi dari nilai ekspor Indonesia yang juga meningkat
Jakarta (ANTARA News) - Kurs Rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis pagi menguat sebesar 8 poin ke posisi Rp8.802 dibanding pada posisi rupiah sebelumnya yang berada di posisi Rp8.810.
Pengamat pasar uang Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis mengatakan, turunnya harga minyak Brent diikuti dengan penguatan sentimen positif ekonomi AS setelah testimoni Bernanke didepan Kongres akan membawa sedikit sentimen positif pada pasar Asia hari ini termasuk rupiah.
"Dalam testimony Gubernur the Fed AS Bernanke menyatakan bahwa pemulihan ekonomi AS belum memuaskan walaupun pasar tenaga kerja sudah menunjukkan perbaikan," katanya.
Ia mengatakan, Bernanke masih melihat perlunya melanjutkan kebijakan moneter yang mendukung dengan tetap mempertahankan suku bunga.
Ia menambahkan, seiring dengan pergerakan pasar uang ke emerging market (EM) dan termasuk Indonesia, pasar uang Indonesia mendapat limpahan dari aliran portofolio.
"Meningkatnya cadangan devisa ini juga merupakan kontribusi dari nilai ekspor Indonesia yang juga meningkat seiring dengan kenaikan harga komoditas dunia dan pemulihan ekonomi global," kata dia.
Ia mengatakan, BI perlu terus memupuk cadangan devisa diatas 100 miliar dolar AS untuk dapat menopang mata uang rupiah jika ada tarikan dana keluar.
Ia menambahkan, naiknya mata uang dalam negeri salah satunya juga dipicu oleh menguatnya indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) pada pagi ini.
"Bursa AS semalam berhasil rebound diikuti oleh bursa Asia termasuk penguatan indeks BEI pagi ini dan menjadi salah satu pendorong pengauatan rupiah pagi ini," katanya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011