Dakar (ANTARA News) - Sesudah puluhan tahun mendanai dan melatih para pemberontak dan gerakan-gerakan pembebasan, pemimpin Libya Moamar Kadhafi dituduh menggunakan pengaruhnya untuk mengerakan tentara bayaran ke seluruh sub Sahara Afrika.
Liberia, Sierra Lenoe, Uganda, Chad, Mali dan Zimbabwe: sebut saja konflik, kelompok pemberontak atau despot di Afrika maka anda akan menemukan pemimpin Libya yang telah memberikan dana, pelatihan atau dukungan selama 41 tahun berkuasa, demikian AFP melaporkan.
Dia juga telah mendanai operasi pemeliharaan perdamaian, memberi bantuan dan membangun infrastruktur.
Dan kini, mengibas-kibaskan uang minyak ke selatan, Kadhafi mengatakan telah merayu 25.000 tentara bayaran untuk menggagalkan pemberontakan rakyat terhadap rejimnya.
Ketua Liga Hak Asasi Manusia Libya Ali Zeidan mengatakan Chad memimpin kelompok pejuang asing ini termasuk warga negara dari Niger, Mali, Zimbabwe dan Liberia yang dibayar antara 300 hingga 2.000 dolar AS per hari.
Kadhafi telah mendanai gerakan-gerakan pemberontak di Chad termasuk presiden yang sekarang Idriss Deby, dan banyak mantan pemberontak ini kini masih tinggal di Libya.
Mereka termasuk para pendukung mantan diktator Hissene Habre dan mantan presiden Goukouni Weddeye.
Sementara kebanyakan pemerintah tersebut menyangkal warga negaranya berjuang sebagai tentara bayaran di Libya, para pejabat Mali telah membenarkan ratusan kaum muda Tuareg dari Mali dan Niger direkrut Kadhafi.
Abdou Salam Ag Assalat, presiden Majelis Regional Kidal mengatakan kaum muda "berduyun-duyun berangkat (ke Libya)."
Dia mengatakan otoritas regional "mencoba untuk membujuk mereka" supaya jangan berangkat, khususnya para mantan pemberontak, namun hal itu tidak mudah karena "dolar dan senjata" menunggu mereka.
Kadhafi memainkan peranan penting dalam mengakhiri pemberontakan Taureg di Mali dan Niger pada Oktober 2009, dengan sengaja mendistribusikan ratusan juta dolar kepada pemberontak.
"Paling tidak 3.000 mantan pejuang Taureg mengelana liar sejak 2009 jadi tidak mengherankan beberapa direkrut Kadhafi kepada siapa mereka sangat berhutang budi," kata sumber Taureg di Niger yang tak mau diungkapkan jati dirinya.
Kadhafi juga mendukung pemberontak National Resistance Army Uganda, Revolutionary United Front (RUF) Sierra Leone dan mantan presiden Liberia Charles Taylor yang kini sedang menghadapi pengadilan perang di The Hague.
Human Rights Watch mengatakan Rabu pihaknya tidak dapat memerifikasi secara independen tentang keberadaan tentara asing di Libya. (ANT/K004)
Pewarta: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011