Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:
1. Penerima BSU diperluas
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah memutuskan untuk memperluas penerima bantuan subsidi upah.
“Subsidi upah diperluas dari yang semula hanya diperlakukan untuk mereka yang dikenakan PPKM level 4 dan 3," katanya.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Pendanaan iklim capai 50 miliar dolar AS pada 2030
Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) memperkirakan pendanaan iklim dari lembaganya secara kumulatif akan mencapai 50 miliar dolar AS hingga 2030, sebagai bagian dari operasi yang selaras dengan tujuan Perjanjian Paris pada 1 Juli 2023.
Jumlah ini merepresentasikan peningkatan sebesar empat kali lipat pada komitmen pendanaan iklim tahunan sejak pertama kali AIIB membuka laporannya bagi publik pada 2019.
Berita selengkapnya klik di sini
3. RI-Meksiko teken nota kesepahaman dagang senilai 98 ribu dolar AS
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Meksiko secara daring, Senin (22/10) dengan nilai 98 ribu dolar AS.
Penandatanganan yang disaksikan secara daring oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dilakukan di sela gelaran Trade Expo Indonesia-Digital Edition (TEI-DE) 2021.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Mendag sambut baik India kecualikan RI dari safeguard isopropil
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyambut baik keputusan India yang mengecualikan Indonesia dari pengenaan bea masuk safeguard untuk produk impor isopropil alkohol.
"Di tengah pandemi COVID-19 ini, kita masih mendapatkan kabar baik dengan dikecualikannya Indonesia dari pengenaan bea masuk safeguard produk impor isopropil alkohol di India. Hal ini tentunya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam upaya peningkatan ekspor nasional," katanya.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Ada potensi pergeseran anggaran PEN 2021
Wakil Menteri Suahasil Nazara mengatakan terdapat potensi pergeseran atau realokasi anggaran antar-kluster dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang akan diarahkan untuk pos kesehatan dan perlindungan sosial.
“Anggaran program PEN Rp744 triliun mungkin akan ada pergeseran dalam kluster-kluster,” katanya.
Berita selengkapnya klik di sini
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021