Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak para wanita yang tergabung dalam Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BM IWI) untuk mendukung upaya-upaya untuk perbaikan bangsa.
"Tujuan utama dari amandemen adalah mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, yakni terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi bukan buat kepentingan DPD. Ini untuk kepentingan bangsa, seluruh rakyat,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Menurut LaNyalla, dukungan itu dilakukan dengan mendukung DPD RI yang sedang berusaha melakukan amandemen kelima konstitusi.
Hal itu disampaikan LaNyalla saat menerima audiensi BM IWI, di Ruang Delegasi Lantai VIII, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/10).
Menurut LaNyalla, dalam amandemen itu DPD RI juga berkeinginan agar bangsa ini memberi ruang kepada calon pemimpin di luar jalur partai politik.
"Harus ada penyeimbang. DPD RI ini non-parpol. Harus bisa menjadi saluran bagi warga negara nonpartisan untuk memunculkan calon pemimpin yang mereka kehendaki," ucap LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur ini mengatakan, dukungan kaum wanita akan berpengaruh besar dalam perjuangan DPD RI, karena para wanita secara kuantitas sangat besar dan perannya di keluarga serta masyarakat sangat strategis.
"Pengaruh para ibu-ibu atau kaum wanita ini luar biasa. Apalagi yang aktif berorganisasi pasti pengaruhnya lebih besar. Dalam skala kecil saja, dalam rumah tangga, para ibu ini berpengaruh bagi anak dan suaminya," ujar LaNyalla.
Ketua Presidium BM IWI Nelly N Maa'rif, mengaku siap mendukung langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan oleh DPD.
"Kami mempunyai anggota 34 ormas wanita Islam. Jadi sebenarnya potensinya sangat besar kalau bisa dikembangkan. Kami pun siap mendukung DPD soal amandemen, asalkan hal itu didasari niat baik dan tujuan utamanya untuk rakyat," katanya.
Pada kesempatan itu Nelly juga menyampaikan soal kantor BM IWI yang bisa dibilang masih nomaden. Karena itu dia meminta kepada Ketua DPD memberikan solusi terkait hal tersebut.
"Kami selama 17 tahun mempunyai kantor di Kompleks Masjid Istiqlal, tapi pada Tahun 2019 terpaksa keluar dari sana karena Istiqlal direnovasi. Namun setelah renovasi selesai, kami tidak terakomodir. Kami difasilitasi kantor oleh Pemprov DKI, namun masih kurang representatif sebagai kantor. Kami mohon dukungan dari DPD," kata Nelly.
Khusus mengenai kantor, LaNyalla meminta Senator DKI Jakarta Sylviana Murni untuk menindaklanjuti ke Pemrov DKI terkait renovasi bangunan yang kini ditempati oleh BM IWI.
Pewarta: Fauzi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021