"Terjadi bentrokan dalam dua hari terakhir setelah para pendukung Athor menyerang pasukan kami," kata Philip Aguer, dari Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA), dikutip AFP.
Bentrokan itu, yang dimulai pada Senin di kawasan Fangak di negara bagian utara, Jonglei, adalah salah satu bentrokan yang terbaru dari serangkaian pertempuran berdarah antara gerilyawan dan militer dalam beberapa pekan terakhir.
"Athor mengklaim bahwa dia telah membunuh lebih dari 80 prajurit kami, namun laporan ini tidak akurat," kata Aguer. "Korban bagi SPLA tanpaknya separuh dari itu, sekitar 40 orang tewas.".
(SYS/G003/B002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011