Jakarta (ANTARA News) - Siprus ingin mempelajari tantangan yang dihadapi Indonesia dalam melalui proses reformasi sebagai bekal untuk melakukan rekonsiliasi terhadap dua etnik besar di Siprus.

Keinginan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Siprus Markos Kyprianou ketika melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

"Tantangan apa yang dihadapi Indonesia dalam proses reformasi yang ingin diketahui Siprus karena mereka punya dua etnik besar dan Siprus ingin belajar dari Indonesia," kata Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri, Teuku Faizasyah

Siprus secara etnik terbagi dua, yaitu Siprus Turki dan Siprus Yunani, sejak invasi Turki tahun 1974 yang dipicu kudeta singkat oleh militer yang pada waktu itu memerintah menguasai Yunani.

Selain membahas keinginan Siprus untuk belajar dari pengalaman Indonesia, Faizasyah mengatakan, Presiden dan Menlu Siprus juga membicarakan kemungkinan memperluas hubungan kedua negara dan juga mendiskusikan kondisi terakhir di Timur Tengah.

"Masalah regional yang menjadi perhatian bersama khususnya perkembangan di Timur Tengah bagaimana kedua negara melihat posisi masing-masing," ujarnya.

Faizasyah mengatakan salah satu kerja sama yang bisa dikembangkan dengan Siprus adalah bidang pariwisata karena Siprus menyatakan ketertarikannya dengan potensi wisata di Indonesia.
(D013*P008)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011