Kairo (ANTARA News) - Presiden Libya Muammar Gaddafi melalui pengawalnya telah menyerahkan dua tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Istana Presiden untuk dievakuasi bersama dengan 216 warga negara Indonesia (WNI) ke Tunisia.
"Dua TKW dari Istana Presiden Libya itu diserahkan pada menit-menit terakhir menjelang tinggal landas pesawat evakuasi WNI ke Tunis," kata Atase Pertahanan (Athan) KBRI Kairo, Kolonel Laut (P) R. Teguh Isgunanto kepada ANTARA di Kairo, Rabu dini hari.
Athan Teguh, yang sebelumnya sebagai Ketua Tim Evakuasi WNI di Mesir, ditugaskan untuk mengawal WNI yang dievakuasi dari Libya ke Tunis.
Sebelumnya, Dubes RI untuk Libya, Sanusi, mengatakan jumlah total WNI yang diekauasi tahap kedua adalah 216, namun ada tambahan dua TKW dari Istana Presiden Libya tersebut sehingga menjadi 218 orang.
Sedikitnya ada lima TKW bekerja di Istana Presiden Libya, empat di antaranya telah dievakuasi, yaitu masing-masing dua orang diantar oleh pihak keamanan istana pada menit-menit terakhir saat pintu pesawat ditutup, dan dua lagi sebelumnya diserahkan kepada KBRI Tripoli.
Evakuasi ini merupakan kloter kedua menyusul kloter pertama pada Sabtu (26/2) sebanyak 253 orang ke Tunis akibat aksi kekerasan di negara Arab di Afrika utara itu.
Dubes Ibnu menjelaskan, para WNI tersebut akan ditampung di Wisma Duta, KBRI dan penginapan, dan untuk para mahasiswi ditampung sementara di rumah-rumah staf KBRI Tunis, katanya.
Disebutkan, sebanyak 214 dari 259 WNI yang dievakuasi dari Libya ke Tunis telah kembali ke Indonesia lewat beberapa penerbangan reguler ke Jakarta.
"Saat ini, jumlah WNI yang ditampung di Tunis sebanyak 267 orang, dan KBRI sedang mengusahakan tiket pesawat untuk secepatnya mereka kembali ke Indonesia," kata Dubes Ibnu. (M043/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011