Di London, indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka ditutup turun 0,97 persen menjadi 5.935,76 poin, setelah melewati tanda titik psikologis 6.000 pada hari sebelumnya, demikian AFP melaporkan.
Di Paris, indeks CAC 40 kehilangan 1,05 persen menjadi 4.067,15 poin, sementara di Frankfurt, indeks DAX berakhir 0,68 persen lebih rendah di 7.223,3 poin.
Beberapa dari mereka jatuh karena lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit Libya tiga tingkat menjadi di bawah peringkat investment grade BB, karena gejolak politik dan ekonomi menggoyang negara penghasil minyak itu.
"Penurunan peringkat mencerminkan pandangan Fitch bahwa semakin kacau kondisi politik dan ekonomi di Libya tidak lagi konsisten dengan `investment grade rating`," kata Charles Seville, Direktur di Fitch`s Sovereign Rating Group, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Catherine Hunter dari IHS Global Insight memperingatkan bahwa kurangnya kepastian tentang siapa yang bertanggung jawab atas wilayah yang dikuasai oposisi berarti tidak mungkin secara dapat dipercaya memprediksi kinerja jangka pendek dari ladang-ladang minyak.
"Risiko tetap bahwa kurangnya lembaga alternatif di luar rezim Kadhafi akan menyebabkan gangguan berkepanjangan di otoritas, sementara struktur pengambilan keputusan yang dibangun kembali dan penyelesaian politik yang dicari, mungkin rumit oleh kontrol infrastruktur strategis seperti minyak," kata dia.
Di tempat lain, bursa Milan turun 1,07 persen sementara Madrid turun 0,82 persen dan Amsterdam turun 0,32 persen.
Pasar Lisbon sedikit turun sebesar 0,09 persen.
Tren dukungan Eropa, meskipun dengan tidak ada pergerakan besar, adalah bursa Brussels yang naik 0,21 persen dan rekannya Swiss naik 0,13 persen.
Euro berakhir sedikit lebih tinggi terhadap dolar, berdiri di 1,3810 pada akhir perdagangan, setelah berakhir Senin di 1,3803 dolar. Angka nilai tukar tersebut menyembunyikan fakta bahwa euro kehilangan sebagian besar keuntungan yang telah dibuat sebelumnya di hari itu.
Inflasi zona euro naik menjadi 2,4 persen tahun-ke-tahun pada Februari dari 2,3 persen pada Januari, menurut perkiraan resmi Uni Eropa pada Selasa.
Angka tersebut di atas target inflasi jangka menengah Bank Sentral Eropa (ECB) sedikit di bawah dua persen di seluruh blok 17-negara.
Kenaikan inflasi telah mendorong spekulasi bahwa ECB dapat mempercepat kenaikan suku bunga saat ini, banyak yang memperkirakan di awal kuartal ketiga tahun ini.
Komentar Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke kepada Kongres tentang kenaikan harga komoditas menghentikan kenaikan awal saham AS dalam jalurnya, dan banyak menyeret bursa Eropa turun juga.
Pada 1730 GMT Dow Jones Industrial Average turun 0,68 persen di 12.142,67 poin dan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 1,01 persen menjadi 2.754,30.
Pasar yang luas indeks S & P 500 turun 0,03 persen menjadi 1.316,25.
Wall Street "mulai merosot kembali setelah Ketua Fed mengakui bahwa kenaikan harga komoditas belakangan ini juga bisa diterjemahkan ke dalam peningkatan signifikan inflasi utama dan mempengaruhi pertumbuhan lebih jauh ke depan, meskipun ia mengatakan bahwa itu tidak menjadi masalah saat ini," kata Michael Hewson, analis pasar di CMC Markets.
Dalam perdagangan Asia pada Selasa sebelumnya, pasar juga lebih tinggi dengan kinerja Tokyo menguat setelah rally di Wall Street dan harga minyak stabil.
Tokyo naik 1,22 persen karena saham eksportir didorong oleh pelemahan yen -- akibat dari dealer bergerak keluar dari mata uang safe haven Jepang di tengah selera risiko yang diperbaharui.
Hong Kong naik 0,25 persen sementara Shanghai naik 0,47 persen setelah pejabat utama mengindikasikan inflasi akan jatuh pada Februari, meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga China lebih lanjut dalam waktu dekat dapat dihindari.
Namun, Sydney berakhir lebih rendah setelah bank sentral Australia mengatakan akan mempertahankan suku bunga sebesar 4,75 persen.
Harga emas terus maju, karena para investor mencari tempat yang aman, meningkat menjadi 1.411,80 dolar per troy ons setelah dibuka pada 1.410,50 dolar. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011