Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy mengatakan, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perihal keberadaan koalisi partai-partai politik pendukung pemerintah menunjukkan kesabaran dan kehati-hatian.
"Evaluasi koalisi yang sudah dilakukan Presiden Yudhoyono selama hampir 1,5 tahun menunjukkan kesabaran dan kehati-hatian dalam mempertahankan rajutan koalisi," kata Romahurmuziy di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dengan perpanjangan waktu seperti yang dinyatakan Presiden Yudhoyono, evaluasi partai politik mitra koalisi dan utusannya di kabinet didasarkan atas parameter obyektif kinerja serta subyektif kebersamaan yang dibangun dalam nota kesepahaman.
Namun evaluasi koalisi, kata dia, harus ada ujungnya, karena terkait dengan pengembalian kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
"Meskipun tidak dalam posisi mendorong atau menolak, PPP meyakini pernyataan Presiden Yudhoyono adalah pemanasan sebelum melakukan perombakan kabinet (reshuffle)," katanya.
Romahurmuziy menambahkan, kunci dari evaluasi jangan sampai terus menggantung harapan publik yang sudah menerima wacana sejak beberapa bulan lalu.
"PPP meyakini Presiden Yudhoyono akan memiliki timbangan yang berbeda kepada PPP dalam melihat dan memutuskan sikap kepada satu atau dua partai," katanya.
Apapun langkah yang diambil Presiden Yudhoyono sebagai ketua umum koalisi partai-partai politik pendukung pemerintah, menurut dia, PPP memberikan apresiasi atas langkah evaluasi dari presiden.
"Harapan kami evaluasi tersebut mampu lebih menstabilkan jalannya pemerintahan ke depan," kata Romahurmuziy.(*)
(T.R024/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011