"Apalagi KSAD kita, dari muda sudah menjadi pemain bola."
Medan (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Leo Siegers, mengatakan bahwa alasan menggugurkan Jenderal TNI George Toisutta dalam pencalonan sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkesan mengada-ada.
"Jangan mencari-cari alasan kek gitu," katanya usai melepas tim ekspedisi Bukit Barisan di Medan, Selasa.
Siegers mengakui, pihaknya tidak terlalu mendalami aturan dalam pencalonan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut. Namun, ia juga merasa aneh karena aturan yang disebut diadopsi dari organisasi sepak bola internasional (FIFA) itu tidak pernah disosialisasikan ke masyarakat.
Apalagi, menurut dia, jika dikaitkan dengan ketentuan bahwa calon yang bersangkutan telah menjadi pengurus sepak bola selama lima tahun.
Kalau mau jujur, kata dia, hampir seluruh prajurit TNI-AD selama ini telah aktif dalam pembinaan sepak bola di tanah air.
"Apalagi KSAD kita, dari muda sudah menjadi pemain bola," katanya. Kepala Staf TNI ANgkatan Darat (KSAD) yang dimaksud adalah Jenderal TNI George Toisutta.
Namun, kata dia, keterlibatan prajurit TNI AD dalam pengembangan persepakbolaan nasional itu banyak yang tidak terdaftar dan bukan dimaksudkan untuk mendapatkan piagam penghargaan.
Hal itu, katanya, lantaran keterlibatan TNI-AD dalam pengembangan sepak bola selama ini hanya dimaksudkan sebagai pengabdian kepada bangsa dan negara.
Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan panitia seleksi calon Ketua Umum PSSI tidak terlalu mengada-ada dan mencari alasan untuk menggugurkan pencalonan Jenderal TNI George Toisutta.
Mantan Kepala Staf Komando Daerah Militer V/Brawijaya di Jawa Timur itu juga mengungkapkan keheranannya dalam perkembangan pencalonan Ketua Umum PSSI, termasuk ketika seluruh calon yang ada digugurkan.
"Diubah, dan semuanya gugur. Ada apa ini? Kok bisa seperti itu," kata Leo Siegers.
Ketika dipertanyakan tentang wacana perlu perubahan di tubuh PSSI, ia menyatakan dukungannya untuk kepentingan pembinaan sepak bola di Tanah Air.
Bahkan, dia juga mendukung tentang adanya permintaan sebagian kelompok masyarakat, agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa pengelolaan PSSI selama ini.
"Untuk kebaikan bangsa dan negara, apa yang tidak kita dukung," katanya.
Ia menambahkan, PSSI harus dibenahi secara maksimal dan total karena menaungi olahraga yang menjadi minat masyarakat di tanah air, bahkan di dunia internasional.
(T.I023/R014/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011