Jakarta (ANTARA) - Ragam peristiwa di Indonesia terjadi pada Senin (25/10) disiarkan ANTARA dan masih layak anda baca kembali untuk informasi pagi ini.
1. Airlangga: Lulusan Golkar Institute harus ambil peran strategis
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap lulusan pendidikan Golkar Institute dapat turut serta mengambil peran strategis dan mengawal isu-isu ekonomi dunia.
"Setelah mengikuti pelatihan ini, lulusan Golkar Institute harus berani mengambil peran-peran strategis dalam mengawal isu-su berkaitan dengan ekonomi global, seperti dengan terlibat aktif dalam memberikan rekomendasi perumusan kebijakan kepada para pemimpin negara-negara G20," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.
2. Presiden lantik 17 Dubes RI untuk negara sahabat
Presiden RI Joko Widodo melantik 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 127/P Tahun 2021 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang ditetapkan di Jakarta, 22 Oktober 2021.
3. MPR: Perlu dikaji relasi Islam-haluan negara
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai perlu dikaji relasi antara Islam dengan haluan negara atau Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Hal itu menurut dia untuk mengetahui apakah sebuah negara yang tidak memiliki perencanaan jangka panjang dan membiarkan terjadinya perubahan haluan pada setiap pergantian presiden itu lebih banyak manfaat atau mudaratnya.
4. Menpan RB: ASN KPK harus Berakhlak
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengingatkan kepada seluruh pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi aparatur sipil negara (ASN), wajib menerapkan nilai-nilai dasar atau core values Berakhlak.
“Nilai-nilai dasar ASN Berakhlak, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
5. Bamsoet minta harga tes PCR dikaji kembali
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk mengkaji kembali harga tes polymerase chain reaction (PCR) yang berlaku saat ini.
Bamsoet sapaan karib Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan sejumlah keluhan masyarakat belakangan ini yakni terkait soal harga tes (PCR) yang dinilai mahal serta sulitnya mengakses aplikasi PeduliLindungi.
Pewarta: Fauzi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021