Sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Daniel mengatakan bahwa sikap berbeda dalam pengambilan keputusan tentang hak angket mafia pajak dari partai politik yang tergabung dalam koalisi cukup aneh.
"Evaluasi kabinet memang sudah jatuh tempo, apalagi ada kemendesakan terutama setelah koalisi mengalami sebagian anggotanya mengambil posisi yang aneh dalam soal pajak. Peristiwa itu mendorong dilakukan evaluasi untuk pada akhirnya baik untuk semua orang, baik untuk bangsa ini dan langkah itu sedang dipersiapkan," jelas Daniel.
Langkah yang tengah dipersiapkan itu, lanjut dia, memang mengarah pada perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II yang akan dilakukan oleh Presiden Yudhoyono.
Pada pengantarnya ketika membuka rapat kabinet terbatas bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Presiden Yudhoyono mengatakan, ia telah menelaah dan berpikir matang tentang keberlanjutan koalisi partai politik pendukungnya.
Meski mengaku tidak ingin bersikap reaktif terhadap prediksi masa depan koalisi yang tengah hangat diberitakan di media massa, Presiden berjanji akan memberikan penjelasan kepada publik tentang keberlanjutan koalisi usai rapat kabinet terbatas.
Presiden mengatakan keputusannya terhadap masa depan koalisi akan diambil berdasarkan sistem yang terukur serta komitmen yang telah ditandatangani antara koalisi partai politik dan dirinya, yaitu pakta integritas dan kontak kinerja.
((D013/A041)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011