Permodalan merupakan aspek penting dalam perkembangan UMKM.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menilai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mendominasi pelaku usaha di Indonesia merupakan bagian penting upaya meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Demikian juga dengan koperasi yang dapat berfungsi menjadi wadah kelembagaan UMKM maupun saluran pembiayaan kepada UMKM," ujar Teten dalam keterangan pers ketika mengikuti acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin.
Pada sisi keuangan syariah, menurut Teten, permodalan merupakan aspek penting dalam perkembangan UMKM yang menjadi perhatian khusus Kementerian Koperasi dan UKM.
Sebagaimana diketahui, kata dia lagi, terdapat beragam alternatif sumber pembiayaan UMKM, baik dari perbankan maupun lembaga keuangan nonperbankan, termasuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) untuk pembiayaan berbasis syariah.
Karena LPDB-KUMKM diamanatkan untuk menyalurkan dana bergulir 100 persen kepada koperasi, ujar Menkop, diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang turut di dalamnya pelaku UMKM.
"Kami meyakini inisiatif dan program Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengembangan UMKM syariah, serta dukungan pembiayaan syariah melalui dana bergulir yang dikelola LPDB-KUMKM dapat berkontribusi nyata dalam merealisasikan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujarnya pula.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM juga terus menggiatkan pembiayaan syariah kepada mitra koperasi, baik sektor riil maupun sektor simpan pinjam.
Sepanjang tahun 2008 hingga 2021, dinyatakan bahwa LPDB-KUMKM melalui Direktorat Pembiayaan Syariah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp3,1 triliun kepada 598 mitra syariah.
Khusus tahun 2021 hingga 22 Oktober, pihaknya dinyatakan telah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp602,5 miliar kepada 55 mitra syariah dan sejumlah 36.926 UMKM penerima manfaat.
Dalam acara ISEF ke-8 tahun 2021, LPDB-KUMKM juga menyerahkan simbolisasi penyaluran pembiayaan syariah LPDB-KUMKM kepada lima mitra koperasi syariah. Mulai dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nusa Ummat Sejahtera sebesar Rp30 miliar, KSPPS BMT Al Bahjah sebesar Rp4,9 miliar, Koperasi Syariah Raya Banda Madani sebesar Rp10 miliar, KSPPS Bina Auladi Mandiri sebesar Rp2 miliar, dan KSPPS BMT Huwaiza sebesar Rp3 miliar.
Acara ISEF ini merupakan kolaborasi LPDB-KUMKM dengan Bank Indonesia (BI) yang melaksanakan dua kegiatan utama, yakni Business Deals Linkage dan Bimbingan Teknis.
"Dengan berkolaborasi bersama Bank Indonesia ini dalam gelaran ISEF 2021 diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi yang nyata, khususnya bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan," ujar Supomo pula.
Baca juga: Menkop-UKM luncurkan merek Cangkul Merah Putih berstandar SNI
Baca juga: Survei: 95 persen UMKM berminat terapkan usaha ramah lingkungan
Baca juga: Menkop UKM apresiasi program #KotaMasaDepan percepat digitalisasi UMKM
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021