Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan kecelakaan yang menimpa armada di bawah jaringan PT Transportasi Jakarta (TranJakarta) jarang terjadi karena memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Peristiwa ini bukan peristiwa yang sering terjadi. Artinya secara umum SOP-nya ada," kata Anies di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur, Senin malam.
Karena itu, Anies menegaskan, peninjauan dilakukan terkait insiden tabrakan dua bus TransJakarta itu agar peristiwa serupa tidak terulang.
Hingga saat ini, pihak Kepolisian juga masih melakukan investigasi penyebab kedua armada tersebut terlibat kecelakaan hingga menewaskan tiga orang dan 39 penumpang luka-luka.
"Bagi TransJakarta, nanti akan di-'review' apa yang sebenarnya terjadi. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mencegah peristiwa tadi tidak terulang," kata dia.
Baca juga: Anies jenguk korban kecelakaan TransJakarta di RS Budhi Asih
Baca juga: Anies jamin korban kecelakaan TransJakarta dapat tanggungan
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Operasional PT TransJakarta Prasetia Budi mengatakan, dua armada TransJakarta yang mengalami kecelakaan adalah milik operator Bianglala Metropolitan dengan nomor badan BMP 211 dan BMP 240 saat melintas di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.45 WIB.
Kedua armada itu mengalami kerusakan berat seperti pecah pada bagian kaca depan dan kaca samping. Badan bus bagian depan dan belakang juga ringsek.
"Kedua armada sudah diamankan dari lokasi. Jalur juga sudah langsung dibersihkan oleh petugas kami sehingga sudah bisa dilintasi armada bus dan sudah bisa melayani pelanggan secara normal kembali,” ujar Prasetia.
Sementara itu, Kepolisian menurunkan perlengkapan peralatan "Traffic Accident Analysis" (TAA) dalam penyelidikan insiden tabrakan dua bus TransJakarta di Cawang pada Senin pagi.
Penyidik Ditlantas Polda Metro Jaya juga memeriksa sejumlah CCTV baik yang terpasang di dalam bus maupun di sekitar lokasi tabrakan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021