Saya sangat mensyukuri bisa mendapatkan panutan dalam keluarga yang mungkin tidak semua orang punya keberuntungan seperti saya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku sangat mengidolakan kedua orang tuanya sejak dahulu, terutama sang ibu yang merupakan pekerja keras dan memiliki komitmen yang sangat besar.

"Saya sangat mensyukuri bisa mendapatkan panutan dalam keluarga yang mungkin tidak semua orang punya keberuntungan seperti saya," ungkap Sri Mulyani dalam acara Cerdik (Cerita di Kemenkeu Mengajar) secara daring di Jakarta, Senin.

Menurutnya, kedua orang tuanya merupakan panutan yang membentuk kepribadiannya sebagai manusia dan sangat menginspirasi dirinya dalam bekerja sehari-hari.

Ia pun bercerita bahwa ibunya merupakan seorang pekerja keras yang mengurus rumah tangga sembari berkarir, dan melanjutkan pendidikan S3.

"Meski begitu ia masih seorang ibu yang betul-betul kami bersepuluh bisa merasakan kehangatan kasih sayang dan perhatiannya kepada anak-anaknya," ucap Sri Mulyani.

Maka dari itu, ia menilai sosok sang ibu benar-benar bisa mengalokasikan waktunya selama 24 jam dalam seminggu untuk anak-anaknya, karirnya, dan pendidikannya.

Bendahara Negara ini bercerita bahwa sang ibu memiliki karir yang kebetulan berada di dunia pendidikan, sehingga hasrat mendidik anak-anaknya sangat besar.

"Cerita-cerita tentang muridnya maupun masalah pendidikan itu kami rasakan di meja makan setiap hari, sehingga itu membentuk formasi saya dan membentuk sikap kami anak-anaknya," tuturnya.

Sementara Ayah Sri Mulyani merupakan seorang seniman yang sangat mendukung istrinya dan bisa mendidik seluruh anak-anaknya dengan baik.

"Jadi memang ayah saya itu bisa sangat menyenangkan tetapi juga merupakan pendidik yang baik," ungkapnya.

Baca juga: Sri Mulyani bertekad wujudkan reformasi struktural bidang pendidikan
Baca juga: Menkeu ubah jadwal rapat Kemenkeu diadakan di luar jam anak sekolah

Baca juga: Sri Mulyani, idola rektor termuda Indonesia Risa Santoso

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021