Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mendapat gambaran penting dalam konsep pengamanan event balap kelas dunia di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Provinsi Rimini, Italia.
"Kami mendapat pemaparan bagaimana mengelola lalu lintas, bagaimana mereka menggunakan polisi dan carabinieri atau Brimob-nya. Pada intinya kami dipaparkan bagaimana polisi di sana mengelola event tersebut," kata Karo Ops Polda NTB Kombes Pol Imam Thobroni melalui sambungan komunikasi daring di Italia, Senin.
Secara umum ia menjelaskan konsep pengamanan event balap di sirkuit bertaraf internasional tersebut dimulai sejak agenda latihan bebas atau rangkaian hari pertama jadwal balapan.
Pada tahap pengamanan tersebut, Tim Polda NTB ikut bergabung dengan polisi wilayah Provinsi Rimini atau polisi setingkat Polda di Italia.
Baca juga: Polda NTB studi banding ke Italia untuk perkuat pengamanan WSBK
Dalam kegiatan bersama tersebut, Tim Polda NTB mendapat gambaran langsung terkait konsep pengamanan sirkuit.
Mulai dari penempatan titik pengamanan polisi, persebaran titik anjing pelacak, serta penempatan posisi Brimob, dan pola koordinasi pusat komando.
Selain itu, tim Polda NTB juga telah bertemu dengan Direktur Operasional Dorna Sport yang bertanggung jawab perihal jalannya event balap. Pada pertemuan itu, turut dibahas terkait persiapan pengamanan Superbike 2021 dan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
"Dari gambarannya, pihak Dorna menyampaikan teknis kedatangannya dengan perlengkapan dan kru. Mereka juga paparkan mengenai bagaimana koordinasi dengan kepolisian kita," ujarnya.
Konsep pengamanan balapan MotoGP seri Italia di Misano itu menurut Imam merupakan perwujudan dari rencana pengamanan yang sudah disusun Polda NTB. Misalnya terkait pembagian personel pengamanan pada setiap ring keamanannya.
Baca juga: Polda NTB dirikan 30 pos pengamanan untuk dukung perhelatan WSBK 2021
"Konsepnya sama. Kita (polisi) amankan di ring dua dan tiga. Yang ring satu menggunakan security dari mereka. Mungkin yang membedakan kultur masyarakatnya dan kondisi sirkuitnya," ucap dia.
Kultur tersebut terkait ketertiban mengantre para penonton yang hendak keluar masuk kawasan sirkuit. Kemudian terkait pemanfaatan jalur akses berdasarkan kategori tiket.
Begitu juga dengan karakter Sirkuit Misano yang lokasinya memang berada di areal khusus. Berbeda dengan Sirkuit Mandalika yang memanfaatkan jalan raya umum.
"Jadi di sini (Misano) sirkuitnya sudah tertutup pagar semua. Penyekatannya sudah sangat gampang. Kalau di kita kan terbuka. Makanya kita perlu penyekatan-penyekatan tertentu," katanya.
Baca juga: 5.000 tentara dikerahkan jaga WorldSBK di Sirkuit Mandalika
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021