Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia akan membolehkan restoran dan bisnis India untuk mempekerjakan 45 ribu pekerja asing, utamanya asal India, untuk membantu mengisi kekurangan yang menghambat aktivitas mereka.
Menteri Sumber Daya Manusia S. Subramaniam mengatakan kelangkaan tenaga asing berarti bahwa beberapa pekerja restoran masakan India memiliki kedekatan secara virtual dengan warga asal India, ketimbang penduduk setempat yang menolak unutk bekerja di usaha-usaha orang keturunan India.
"Usaha-usaha orang keturunan India, tak hanya restoran, menghadapi kelangkaan tenaga kerja dan ini termasuk tukang cukur dan loper koran karena orang pribumi Malaysia kurang meminati pekerjaan itu," kata sang menteri seperti dikutip AFP.
"Jadi, jika kita tidak mendapat tambahan bantuan, maka banyak orang yang tak akan bisa mendapatkan koran di depan pagar depan rumah di pagi hari," tambahnya
"Bisnis keturunan India telah meminta 90 ribu pekerja asing untuk dipekerjakan pada usaha dan restoran yang mereka kelola, dan setelah perundingan itu, pemerintah sepakat membolehkan mereka merekrut 45 ribu pekerja asing, khususnya dari India," ujarnya seperti dikutip AFP.
K.K Eswaran, Presiden Kamar Dagang dan Industri Malaysia Untuk Keturunan India (MAICCI) yang melobi untuk merekrit para pekerja asing itu, mengatakan para pekerja asing itu akan bekerja dalam 13 usaha kecil milik orang keturunan India di negara itu.
Eswaran mengatakan bahwa sebuah tim khusus pemerintah akan bekerja bersama MAICCI guna memastikan bagaimana distribusi para pekerja itu ke berbagai sektor bisnis.
Pihak berwenang di sektor tenaga kerja mengatakan lebih dari seratus ribu pekerja India di Malaysia, hingga membentuk komunitas pekerja ketiga terbesar di Malaysia. Kebanyakan dari mereka terserap menjadi pekerja di restoran, perkebunan dan industri tekstil.
Malaysia adalah salah satu dari importir tenaga kerja terbesar Asia dan sangat tergantung kepada pekerja asing untuk mengisi pekerjaan kasta bawah di industri perkebunan dan manufakturnya, dan bidang pekerjaan rendah upah lainnya.
Pemerintah sendiri terus ditekan untuk membatasi pekerja asing karena menjadi penyebab turunnya upah untuk orang Malaysia.
Sekitar 60 persen warga Malaysia atau 28 juta orang beretnis melayu muslim, sedangkan sisanya kebanyakan beretnis China dan India yang beradama Buddha, Hindu dan Kristen.(*)
Yudha
Penerjemah: Yudha Pratama Jaya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011