Meski demikian semua redaktur dan wartawan ANTARA yang bekerja di kantor pusat sudah diperintahkan untuk menyelamatkan diri dan mengikuti evakuasi sehingga praktis ruang redaksi dalam keadaan non aktif, kata Kusaeni.
Untuk sementara, lanjut dia, operasional pemberitaan kantor pusat dipindahkan ke Biro Penyangga Jakarta di Bogor. Hal ini dilakukan agar layanan dan distribusi kepada pelangan tidak terhenti akibat kebakaran tersebut.
Hingga saat ini belum ada laporan karyawan atau wartawan ANTARA yang menjadi korban terluka, katanya.
Sementara itu, Manajer sistem informasi ANTARA, Purnomo mengatakan dirinya bersama seorang staf teknik Dirman memilih bertahan di lantai 20 untuk mengamankan sistem pemberitaan.
Bersama beberapa petugas keamanan ANTARA, mereka menjaga sistem teknik redaksi supaya operasional pemberitaan berjalan.
Menurut Purnomo, kondisi di lantai 20 masih berasap pekat dan dia tidak turun karena belum tahu informasi kebakaran di lantai berapa. Kalau memaksakan diri turun dikhawatirkan asap akan menjebak dirinya sehingga memutuskan untuk bertahan sehingga bisa mengambil oksigen di atap.
Sementara itu, Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang sempat berkobar di lantai 11 Gedung Wisma Antara, Jakarta Pusat, pada Senin.
Api berhasil dipadamkan pada pukul 17.30 WIB setelah Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat mengerahkan 14 mobil pemadam kebakaran ke lokasi.
"Titik api ada di lantai 11. Kami sudah mengevakuasi semua karyawan yang ada dalam gedung," kata petugas pemadam kebakaran Hariyadich.
Hingga berita ini diturunkan kepulan asap sudah mulai berkurang. Belum ada korban jiwa dilaporkan akibat kebakaran tersebut.
Kapolres Jakarta Pusat AKBP Firman tampak turun langsung melakukan koordinasi evakuasi para karyawan yang bekerja di gedung berlantai 20 tersebut.(*)
(L.B013*S022/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011